Cerita Boruto lebih ke penggambaran sebuah kisah kehidupan keluarga, yang dibumbui sedikit action.
Jadi, cerita Boruto sudah tidak lagi seperti genre yang dituliskan pada situs-situs manga seperti Myanimelist dan Otakotaku.
3. Kurangnya Fight Scene
Hingga ratusan episode, terlihat sangat kurang adegan pertarungan yang bagus.
Jika dibandingkan dengan alur cerita Naruto, awal-awal episodenya saja sudah dihadapkan dengan Villain kuat seperti Haku dan Zabuza.
Kasarnya, semua penggemar Naruto ditipu dengan adegan Konoha hancur sebagai penarik perhatian, serta berekspektasi tinggi, pada kenyataannya justru ceritanya tak berkembang.
4. Terlalu Mengandalkan Teknologi
Sebagian besar dalam cerita Boruto, shinobi tak lagi mengandalkan teknik serta cakra masing-masing, dan lebih mengandalkan senjata berteknologi moderen.
Alih-alih karena memasuki era teknologi yang moderen, justru menghilangkan aspek ninja di dalamnya.
Tak lagi menggunakan ninjutsu, para shinobi bisa menggunakan alat ninja moderen tanpa perlu latihan keras.
Padahal, jarak waktu antara generasi Naruto dan Boruto tidak terlampau jauh.
Terlebih, untuk berkunjung antar desa saja sudah bisa menggunakan kereta listrik.
Anak-anak tak lagi fokus ke latihan ninja, tapi lebih ke permainan game, ponsel, dan nonton televisi.
Teknologi dan kemajuan yang ada, mematikan kesan ninja di dalam ceritanya.
5. Terlalu Banyak Filler