MANADONESIA.COM - Jika mengalami insiden yang menyebabkan luka bakar, sebaiknya hindari 3 mitos berikut ini.
3 mitos merawat luka bakar berikut ini sering terjadi, sebaiknya cari tahu terlebih dahulu proses penanganannya dengan benar.
3 mitos merawat luka bakar tidak boleh sembarangan, apalagi nomor 2 sering dilakukan, hati-hati karena malah akan memperparah luka bakar.
Baca Juga: Viral Sejak Tahun Lalu, Trend Slugging Asal Korea Selatan Bisa Jadi Referensi Kamu Merawat Kulit
Dilansir Manadonesia dari situs Female Daily, berikut 3 mitos merawat luka bakar yang justru harus kamu hindari.
Luka bakar yang parah bisa merusak lapisan kulit bahkan hingga sel yang terinfeksi menjadi mati.
Sebelumnya perlu diketahui bahwa luka bakar memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda.
Tingkat keparahan pada luka bakar tergantung pada lapisan kulit mana yang terluka dan tingkat sakit yang dirasakan.
Tingkat satu adalah luka bakar minor dan hanya merusak lapisan kulit paling luar atau yang biasa disebut epidermis.
Luka bakar ini hanya akan membuat kulit menjadi merah dengan rasa sakit yang tidak terlalu parah.
Baca Juga: 5 Manfaat Jamur Untuk Kecantikan, Nomor 4 Paling Dicari!
Tingkat 2 biasanya sudah merusak epidermis dan juga lapisan kulit kedua atau yang disebut dermis.
Luka bakar ini biasanya disertai dengan kulit bengkak dan lepuhan dengan rasa yang begitu sakit.
Tingkat 3 sudah mencapai lapisan lemak di bawah kulit, yang menjadikan area yang terbakar akan menjadi kehitaman dan terlihat kasar.