Baca Juga: Perhatikan Adab Makan, Buya Yahya Ungkap Cara Makan Seperti Ini Sebabkan Kefakiran
Umat muslim di Kutub Utara harus menghadapi suhu dingin yang ekstrem.
Bahkan matahari nyaris tidak pernah terbenam hingga membuat mereka kesulitan melaksanakan puasa di bulan Ramadhan.
"Di lingkar Kutub Utara matahari tidak pernah terbenam. Oleh karena itu Ramadhan terasa sangat sulit," ucapnya.
Nadia juga mengatakan bahwa untuk makan sahur pun, cahaya matahari masih ada.
Baca Juga: Nail Polish Gel Halal, Apakah Benar-Benar Halal Untuk Sholat? Begini Penjelasannya!
Nadia tahu bahwa secara syariat, makan sahur atau berbuka puasa ditandai dengan terbit dan terbenamnya matahari.
Ia juga mengatakan sering merasa bersalah untuk makan sahur Ramadhan karena masih adanya cahaya matahari.
"Aku merasa tak boleh makan sekarang. Karena tidak gelap di luar sana," ungkapnya.
Namun meski dengan keadaan yang ada, mereka masih menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Baca Juga: Hadits Palsu tentang Nisfu Syaban, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Nadia juga mengatakan bahwa, kegiatannya di Kutub Utara adalah dengan melakukan ifthar di masjid selama bulan Ramadhan.
Ia juga mengatakan untuk beribadah puasa di bulan Ramadhan merupakan sebuah tantangan.
Namun menurutnya ada satu hal yang paling penting sebagai seorang muslim yaitu mereka bersama-sama dalam satu kesatuan.
Itulah potret kehidupan umat muslim Kutub Utara yang tetap melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan.