MANADONESIA.COM - Mimpi orang yang hidup ketika berjumpa dengan orang yang sudah meninggal dunia merupakan suatu perkara yang haq dalam Islam.
Artinya, orang yang hidup kemudian memimpikan bertemu dengan orang yang sudah meninggal dunia bukanlah sekedar bunga mimpi saja.
Walau pun ada juga yang bilang bahwa tidak mungkin akan terjadi pertemuan antara ruh orang hidup dan orang yang sudah meninggal dunia.
Sebagian orang mengatakan bahwa itu hanya sekedar sebagai bunga-bunga mimpi saja.
Benarkah begitu? Simak penjelasan Ustadz Oemar Mita yang dilansir Manadonesia dari TikTok @idhot7id.
Baca Juga: Puasa Ramadhan Tanpa Sholat, Apakah Sah? Ini Hukumnya Menurut Syekh Ali Jaber
Ustadz Oemar Mita menjelaskan sebuah tafsir dari Imam Ibnu Katsir di Surat Azzumar ayat 42.
Dari situ Ustadz Oemar Mita menjelaskan tentang mimpi orang yang masih hidup yang kemudian di alam mimpinya ia berjumpa dengan keluarga atau orang yang telah meninggal dunia.
"Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa orang yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang dekimian itu terdapat tanda-tanda kekuasan Allah bagi kaum yang berfikir," (QS. Az-Zumar 42).
Ibnu Katsir, Allah menggenggam ruh manusia dalam dua kondisi, yakni dalam kondisi tidur dan dalam kondisi meninggal.
Artinya, ketika orang yang telah meninggal dunia atau pun orang yang tidur, kedua ruh tesebut digenggam oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Bagi orang yang tidur, jika ruhnya dikembalikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka dia akan terbangun.
Namun tidak demikian jika ruh yang dikembalikan adalah kepada orang yang sudah meninggal.
"Kalau orang yang tidur, dikembalikan ruhnya ketika dia bangun tidur, ruhnya digenggan sama Allah. Ketika kita bangun dengan suara dering alarm maka ruhnya dikembalikan oleh Allah," ucap Ustadz Oemar Mita.