Bagaimana mereka mengisi Ramadhan dengan berbagai amal kebaikan begitu rupa, berlomba dan terus berlomba seolah tak rela jika bulan ini hanya berhiaskan kemalasan dan duduk semata.
Kaum muslimin yang berbahagia.
Lantas apa sajakah amal kebaikan dan ibadah unggulan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan pada sahabat di hari-hari Ramadhan yang penuh berkah?
Mari sejenak kita mengkajinya dengan singkat satu demi satu, agar memotivasi kita untuk mampu menjalankannya di bulan Ramadhan yang telah berjalan beberapa hari ini.
Yang Pertama : Menjalankan Sholat Tarawih atau Qiyam Ramadhan
Salah satu yang menjadi ciri khas bulan Ramadhan adalah shalat tarawih berjamaah. Bulan Ramadhan menjadi begitu semarak di malam hari karena pelaksanaan sholat tarawih
berjamaah.
Riwayat tentang keutamaan qiyam ramadhan atau sholat tarawih ini begitu sering kita dengar di hari-hari ini, dan bahkan telah kita hafal tanpa sengaja. Rasulullah SAW bersabda dengan lisannya yang mulia :
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa melakukan qiyam ramadhan dengan iman dan pengharapan, maka akan diampuni dosa-dosanya terdahulu" (HR Bukhori)
Menjalankan sholat tarawih dengan penuh keimanan dan keyakinan akan keutamannya pahalanya, akan membuahkan gugurnya dosa-dosa kita yang terdahulu.
Karenanya, ini menjadi amal unggulan di bulan Ramadhan yang sungguh sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja.
Kaum muslimin yang berbahagia
Sejarah pelaksanaan sholat tarawih berjamaah ini tidak lepas dari peran seorang sahabat yang mulia, beliau Al Faruuq Umar bin Khottob ra.
Dahulu pada awalnya Rasulullah SAW mengajak beberapa sahabat untuk menjalankan qiyamur ramadhan, namun dari hari ke hari kaum muslimin bersemangat dan jumlahnya terus bertambah, hingga akhirnya Rasulullah SAWmenyuruh untuk sholat sendiri-sendiri di rumah karena takut hal tersebut menjadi wajib bagi umatnya.
Ini adalah bentuk kasih sayang seorang pemimpin terhadap umatnya. Namun waktu terus berjalan, ketika Umar melihat para sahabat di Madinah sholat sendiri-sendiri saat malam Ramadhan menjelang, maka kemudian beliau berinisiatif dan berijtihad untuk mengumpulkan kembali kaum muslimin dalam sholat tarawih berjamaah dan memerintahkan sahabat Ubay bin Ka’ab ra sebagai imamnya.