MANADONESIA.COM – Seorang ayah yang sudah bercerai dari istrinya, tentu mempunyai kewajiban untuk anak-anaknya.
Orang tua yang bercerai, tentu akan mempengaruhi masa depan dari anaknya. Ia akan dihadapkan dengan pilihan antara ikut ayah atau ibunya.
Menjadi seorang suami itu tentu melekat hak seorang anak. Yaitu hak nafkah, berupa nafkah kebutuhan primer hingga sekunder.
Baca Juga: Gus Baha: Jangan Ucapkan Hal Ini ke Orang yang Tidak Sholat Tarawih Karena Sibuk Kerja
Seorang suami yang sudah bercerai dari istrinya itu tidak pernah terlepas nafkah kepada anaknya.
Karena itu bagian dari biologis dia, ketika berumah tangga atau pun sudah berpisah dengan istrinya.
Dan semua anak yang terlahir di dunia ini wajib untuk untuk mendapatkan nafkah dari orang tua biologisnya, terutama nafkah dari ayah.
Dilansir Manadonesia.com di kanal Youtube Adi Hidayat Official, beliau mengatakan, jangan melihat kepada mantan istrinya lihat kepada anaknya.
“Karena tidak ada yang namanya mantan anak, mantan orang tua, yang ada itu hanya mantan istri dan mantan suami,” kata Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, anak adalah pewaris dari ayahnya, dia akan menerima warisan dari sang ayah.
“Ketika kedua suami istri bercerai, kewajiban seorang ayah tidak menggugurkan hak waris (anak itu melekat), ketika ayahnya meninggal dia mendapatkan warisan, istri tidak,” kata Ustadz Adi Hidayat.
“Istri tidak karena sudah berpisah, di situ terhijab, kemurtadan termasuk perceraian itu yang menggugurkan bagian dari hak waris istri,” ucapnya.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan semua warisan dari seorang suami itu dibagi saat kemudian dia berpisah itu dibagi ada yang ditetapkan bagianya oleh agama.