khazanah

I'tikaf Adalah? Simak Pengertian dan Tujuan Melaksanakan Salah Satu Sunnah Nabi Muhammad saat Ramadhan ini

Sabtu, 1 April 2023 | 00:40 WIB
Ilustrasi I'tikaf, amalan Nabi Muhammad saat Ramadhan (ayojakarta.com)

Dengan hati yang berkonsentrasi seperti ini, ketergantungan hatinya kepada makhluk akan berganti kepada Allah.

Rasa cinta dan harapnya akan beralih kepada Allah. Ini tentu saja merupakan maksud besar dari ibadah yang mulia ini.

Jika maksud i’tikaf memang demikian, berarti i’tikaf semakin sempurna jika dilakukan dengan ibadah puasa Ramadhan.

Memang i’tikaf lebih afdhal (utama) dilakukan pada hari-hari puasa.

Baca Juga: Lailatul Qadar Adalah? Simak Penjelasan Tentang Malam Istimewa di Bulan Ramadhan ini, SUBHANALLAH

Dalil disyariatkannya i’tikaf

Ibnul Mundzir mengatakan, “Para ulama sepakat bahwa i’tikaf itu sunnah, bukan wajib, kecuali jika seseorang mewajibkan bagi dirinya yaitu bernazar untuk melaksanakan i’tikaf.”

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar; ia berkata :

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.”

Dari Abu Hurairah; ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf pada bulan Ramadhan selama sepuluh hari. Namun pada tahun wafatnya, beliau beri’tikaf selama dua puluh hari.”

Waktu i’tikaf yang lebih afdhal (utama) adalah pada akhir-akhir ramadhan (10 hari terakhir bulan Ramadhan) sebagaimana hadits ‘Aisyah; ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada sepuluh hari yang akhir Ramadhan hingga wafatnya, kemudian istri-istri beliau pun beri’tikaf setelah kepergian beliau.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir dengan tujuan agar mudah meraih malam penuh kemuliaan (Lailatul qadar).

Tujuannya untuk menghilangkan segala kesibukan dunia sehingga mudah bermunajat kepada Allah.

Selain itu juga untuk memperbanyak doa dan dzikir ketika itu.

Halaman:

Tags

Terkini