Bahkan kata Ustadz Adi Hidayat, hadits ini sangat luar biasa, mendekati hadits tingkat tinggi derajatnya.
"Maka, siapapun orang-orang yang puasa, meninggalkan makan minumnya, tapi dia mohon maaf, tidak terputus dengan kata-kata yang kotor, yang jorok, perbuatan yang tercela maka Allah tidak butuh puasanya" ujar Ustadz Adi Hidayat.
Kata Allah dalam sebuah hadits dijelaskan Ustadz Adi Hidayat; "Saya nggak butuh, ngapain kamu puasa? Kok puasanya aja saya nggak terima, ngapain kamu puasa."
Jadi menurut Ustadz Adi Hidayat kalau masih ada orang puasa di bulan Ramadhan namun ia senang mencela, orang-orang seperti itu kata Nabi puasanya tidak diterima Allah.
Yang seperti itu kata Ustadz Adi Hidayat, Allah tidak butuh puasanya, dan ini bahasa yang sangat tegas sekali.
Baca Juga: Kuliah Subuh Singkat 7 Menit: Tuntunan Dzikir Pada Bulan Ramadhan
Sarkas bahasa yang sangat tinggi kata Ustadz Adi Hidayat, artinya jangan coba-coba menyandingkan puasa denga maksiat.
Anda puasa kata Ustadz Adi Hidayat, itu menutup maksiat, awas puasa fungsinya menutup maksiat, terlebih ini saat bulan Ramadhan.
Jadi kalau ada orang puasa kata Ustadz Adi Hidayat, masih mengerjakan maksiat maka ada yang salah dalam puasanya.
Sehingga jika berpuasa Ramadhan kata Ustadz Adi Hidayat, jangan sama sekali menyandingkan maksiat agar puasnya diterima dan tak sia-sia. ***