khazanah

Menuju Ramadhan 1444 H Tahun 2023, Berikut Status Hukum Puasa Ramadhan bagi Umat Islam

Rabu, 4 Januari 2023 | 15:04 WIB
Ilustrasi menuju Ramadhan 1444 H tahun 2023 (freepik)

MANADONESIA.COM - Ramadhan 1444 H tahun 2023 tinggal menghitung hari, berikut hukum puasa Ramadhan bagi umat Islam.

Tinggal menghitung hari umat Islam akan berjumpa lagi dengan bulan puasa Ramadhan 1444 H tahun 2023.

Bulan Ramadhan adalan bulan yang penuh ampunan, segala aktivitas di dalamnya terhitung sebagai ibadah bagi Allah.

Baca Juga: 77 Hari Menuju Ramadhan 2023: Inilah Orang yang Merugi di Bulan Ramadhan Kata Ustadz Adi Hidayat

Sehingga tidak heran, umat Islam di dunia menyambut puasa Ramdhan dengan penuh semangat dan kerinduan yang besar.

Dalam artikel ini, akan dijelaskan status hukum puasa Ramdhan bagi umat muslim yang berakal atau sudah baligh.

Umat Islam harus mengetahui hukum ini karena penting sebagai pedoman ilmu dalam menyambut puasa Ramadhan 1444 H tahun 2023.

Dikutip Manadonesia.com dari buku Buku Pintar Puasa Ramadhan (2019), berikut penjelasannya.

Para ulama telah sepakat secara bulat, sehingga resmi menjadi ijma’ (consensus syar’i) bahwa puasa Ramadhan hukumnya adalah wajib atas kaum muslimin, dan merupakan salah satu rukun Islam yang kelima.

Baca Juga: Menuju Ramadhan 2023: Dua Amalan ini Sebelum Keluar Rumah, Agar Dijauhkan Dari Hal Buruk Kata Syekh Ali Jaber

Keempat Imam Mahzab juga sepakat bahwa puasa Ramadhan wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang baligh, berakal, dan suci dari haid atau nifas, dalam keadaan mukmin, mampu berpuasa (tidak uzur)

Dan keempat Imam Mahzab juga sepakat bahwa perempuan yang sedang haid dan nifas diharamkan berpuasa, dan jika keduanya tetap melkukan puasa maka hukumnya tidak sah, serta keduanya wajib men-qadha’-nya.

Selain itu, keempat Imam Mahzab juga sepakat bahwa perempuan yang hamil atau sedang menyusui diperbolehkan tidak puasa apabila keduanya khawatir terhadap kondisi dirinya dan anaknya, namun jika keduanya berpuasa hukumnya tetap sah.

Dan keempat Imam Mahzab juga sepakat bahwa orang yang sedang bepergian atau sedang sakit, meski pun masih bisa diharapkan sembuh, keduanya boleh tidak berpuasa. Namun jika keduanya tetap berpuasa maka hukumnya sah, namun jika puasa itu membahayakan dirinya maka hukumnya menjadi makruh.

Halaman:

Tags

Terkini