Muhammad SAW jika sholat, sangat jarang menggunakan ayat-ayat yang pendek, misalnya An-nas atau Al-falaq, kecuali sedang berada dalam perjalanan.
Baca Juga: Kerjakan 6 Amalan Ini, InshaAllah Orang Tua Akan Terbebas dari Siksa Kubur Kata Ustadz Abdul Somad
Nabi Muhammad SAW terbiasa membaca surat Qaf pada rakaat pertama, surat Arrum pada rakaat kedua, beliau juga pernah membaca Surah At-Takwir dan Surah Al-Zalzalah.
Nabi Muhammad SAW selalu membaca surah-surah yang panjang ketika sholat.
Nabi juga selalu membaca surah yang selalu berurutan, misalnya membaca surah Al-baqarah di rakaat pertama, membaca surah Ali-Imran pada rakaat kedua, begitu seterusnya.
Lalu bagaimana, jika ada orang yang membaca surah Annas pada rakaat pertama, lalu membaca surah Alikhlas pada rakaat kedua?
Imam Nawawi menyatakan, bahwa hal ini tidak dihukumi "boleh", walaupun ada sebagian ulama yang membaca surah-surah secara tidak berurutan dalam sholat.
Namun sebagian ulama lainnya, tetap tidak menyukai orang yang membaca surah tanpa memperhatikan urutan.
Membaca bacaan selain yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW tentu tidak boleh, berbicara atau melafalkan sesuatu diluar bacaan yang telah ditentukan, bisa membatalkan ibadah.
Larangan berbicara saat sholat sebenarnya sudah dilarang Allah SWT, "Berdirilah karena Allah (dalam salatmu) dengan khusyuk," (QS Al Bagarah: 238)
Nabi Muhammad SAW tidak pernah memberikan keringanan tentang perihal bacaan sholat yang berbahasa arab.
Hal ini dijaga untuk menjaga kemurnian sholat, dalam melakukan ritual sholat, semuanya harus dilakukan dengan bahasa arab.
Tak ada tawar-menawar dalam bacaan sholat, baik gerakan, maupun bacaan, semua harus kita kerjakan sesuai dengan petunjuk yang diberikan Nabi Muhammad SAW, tak boleh dikurangi ataupun ditambah.***