Namun begitu, umrah di bulan Ramadhan tidak menggugurkan kewajiban haji bagi yang mampu melakukannya, ya.
Dan yang perlu diingat adalah meski umrah merupakan salah satu amalan utama yang dilakukan Rasulullah SAW di bulan Ramadhan, bukan berati kita harus memaksaan keadaan.
Jika keadaan kita tidak memungkinkan untuk umrah di bulan Ramadhan, maksimalkan saja amalan utama lainnya.
8. Beritikaf
Salah satu amalan utama yang selalu dilakukan Rasulullah saat bulan Ramadhan adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara itikaf di Masjid. Itikaf adalah berdiam diri di Masjid untuk semata-mata beribadah kepada Allah SWT.
Sebenarnya, itikaf bisa dilakukan setiap saat, namun khusus di bulan Ramadhan itikaf lebih dianjurkan terutama di sepuluh malam terakhir, sebagaimana diriwayatkan HR. Ibnu Hibban.
مَنِ اعْتَكَفَ مَعِي فَلْيَعْتَكِفَ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ
“Siapa yang ingin beri’tikaf bersamaku, maka beri’tikaflah pada sepuluh malam terakhir.” (HR Ibnu Hibban).
Itikaf atau berdiam diri di Masjid dapat dilakukan dengan cara memperbanyak doa, ibadah, sholat berjamaah, dan juga tadarus bersama.
Hal ini membantu meningkatkan ketaqwaan dan memperteguh keimanan. Selain itu, juga dapat menjauhkan kita dari perbuatan yang tidak baik.
9. Hidupkan Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar biasanya berada di 10 malam terakhir di bulan Ramadhan, terutama malam-malam ganjil.
Pada malam ini, pahala yang didapat akan lebih besar dibandingkan malam-malam lainnya di bulan Ramadhan.
Bahkan setara dengan 1000 bulan. Tak heran jika semua muslim berlomba-lomba mendapatkan malam Lailatur Qadar.
10. Berdakwah atau Menjalankan Syiar Islam