MANADONESIA.COM – Kata Rasulullah, selama bulan Ramadhan setan akan dibelenggu, tapi mengapa masih ada setan yang berkeliaran dan maling di bulan puasa, ya?
Selain itu, selama bulan Ramadhan kita juga sering sekali menemukan orang-orang yang melalukan maksiat di bulan yang istimewa ini.
Entah itu tidak puasa, tidak sholat, mengeluarkan zakat, mencuri, mabok, judi, pacaran, berzina, dan lain sebagainya.
Terus dari mana datangnya hasutan keburukan itu, jika setan benar-benar dibelenggu selama bulan Ramadhan?
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ، فُتِحَتْ أبْوَاب الجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أبْوَابُ النَّارِ
“Apabila Ramadan datang maka pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup, serta setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Meskipun begitu, ternyata ada juga setan yang kepergok mencuri di bulan Ramadhan, oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Bahkan tindakan mencuri itu tidak hanya sekali dua kali dilakukan, melainkan hingga beberapa kali.
Lalu apa sebenarnya makna dari kalimat “setan-setan dibelenggu di bulan Ramadhan”?
Berikut kisah dari setan yang kepergok mencuri di bulan Ramadhan dan penjelasan dari makna setan yang dibelenggu, seperti yang dikutip dari kanal YouTube Hidayah Ilahi Official.
Dikisahkan dalam sebuah Hadits Riwayat Bukhari, dahulu kala, Abu Hurairah radhiallahu anhu pernah mendapat amanah dari Rasulullah untuk menjaga harta zakat fitrah di bulan suci Ramadhan.
Tentu saja Abu Hurairah langsung menunaikan amanah yang diberikan oleh Rasulullah itu.