Hampir sama seperti niat puasa pada umumnya, berikut bacaannya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma ghadin 'an qadha'i fardhi syahri ramadhana lillahi ta'ala.
Baca Juga: Sebelum Ramadhan 2023, 1444 H Tiba, Hutang Puasa Harus Lunas, Kata Syekh Ali Jaber
Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT."
Adapun waktu membaca niat tersebut dianjurkan pada malam hari usai sholat Isha atau sebelum memasuki waktu puasa qadha.
Namun, apakah puasa qadha atau pengganti hutang puasa harus dibayar berturut-turut, jika misalnya hutang puasa ada 7 hari?
Jika merujuk pada hadis Rasulullah SAW, puasa qadha pengganti puasa Ramadhan tidak harus dilaksanakan secara berurutan sekaligus, namun ditunaikan pada hari-hari yang terpisah.
قَضَاءُ رَمَضَانَ إنْ شَاءَ فَرَّقَ وَإنْ شَاءَ تَابَعَ
"Qadha puasa Ramadan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan." (HR.Daruquthni, dari Ibnu Umar).
Kendati bisa di hari terpisah, membayar utang puasa sebaiknya tidak pada hari-hari besar Islam lantaran hukumnya dilarang.
Berikut tata cara puasa qadha:
-Menentukan hari untuk puasa qadha di luar hari besar agama Islam.
-Pastikan kondisi tubuh sehat untuk melakukan puasa qadha.
-Membaca niat puasa qadha Ramadhan di malam hari.