MANADONESIA.COM - Apakah boleh seorang pekerja keras tidak melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan? Simak penjelasan dari Gus Baha berikut ini.
Seperti yang kita ketahui sebentar lagi umat muslim akan menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan.
Saat tiba bulan suci Ramadhan 1444 H nanti, seluruh umat muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa.
Baca Juga: Laksanakan 3 Amalan Ini, Niscaya Hidupmu di Dunia Lebih Bermakna Kata Gus Baha
Wajib hukumnya menjalankan ibadah puasa. Lalu, bagaimana dengan para pekerja keras?
Apakah para pekerja keras tersebut tidak menjalankan ibadah puasa Ramadhan saat sedang bekerja?
Simak jawaban dari Gub Baha berikut ini yang dilansir manadonesia dari kanal Youtube Ngaji Online, Gus Baha menjelaskan terkait pekerja keras yang diumpamakannya seperti supir bus.
Gus Baha memberikan jawaban bahwa, terdapat beberapa perdebatan antara Imam Syafi'i dan Imam Ahmad bin Hanbal.
Perdebatan tersebut terkait "berpuasa" pada kondisi sedang bekerja keras.
"Yang namanya pergi itu apa? Menurut Imam Syafi'i pergi itu ya dari rumahnya ke tempat yang asing yang tidak wilayahnya ya itu pergi," jelas Gus Baha.
Baca Juga: Gus Baha Ungkap Kedahsyatan Surah Al-Fatihah, Iblis Pun Kotar Katir Dibuat Kesakitan
Sedangkan menurut Ahmad bin Hanbal, pergi itu kerja. Maksudnya adalah, seorang supir saat keluar rumah bukan dikatakan pergi tetapi kerja.
"Menurut Ahmad bin Hanbal nggak, pergi itu tidak kerja. Jadi seorang supir, yang seperti itu namanya tidak pergi tetapi kerja," sambung Gus Baha.
"Maka menurut pikirannya Imam Ahmad bin Hanbal, seperti itu harus puasa, karena dia adalah pekerja bukan musafir," ucap Gus Baha.