MANADONESIA.COM - Gus Baha saat mengisi kajian tafsir Surat Al-Isra menerangkan tentang sejarah Isra dan Mi’raj oleh Nabi Muhammad.
Di antara pembahasan dalam kajian ini yang diterangkan Gus Baha yakni, perbedaan pendapat tentang Nabi Muhammad saat Isra dan Mi’raj.
Apakah dengan jasad atau ruh saja? Berikut penjelasan lengkap dari Gus Baha.
Baca Juga: Basahi Lidah dengan Kalimat ini, Dosa Zina Ratusan Kali Terhapus Kata Gus Baha
Yang di lansir dari laman YouTube Santri Ngaji, Gus Baha menjelaskan.
Peristiwa Isra, selain sebagai ‘pelipur lara’ bagi Nabi yang ditinggal wafat oleh sang istri Khadijah dan paman Abu Thalib.
Juga sebagai petualangan intelektual (ilmiah), di mana Nabi Muhammad diperkenalkan oleh Allah tentang watak, pilihan hidup, dan tradisi para nabi sebelumnya.
Baca Juga: Bahaya Jika Hidup Damai-Damai Saja, Bisa Jadi itu Tanda Musibah, Simak Penjelasan Gus Baha
Sehingga dalam satu riwayat hadis shahih menerangkan bahwa Nabi pada saat menambatkan tali Buraq (kendaraan Nabi saat Isra).
Pada batu yang tempatnya sama persis dengan digunakan para nabi-nabi terdahulu yang menambatkan keledai mereka.
Kalau berdasarkan buku-buku panduan Ahlussunnah yang disahkan oleh Nahdlatul Ulama (NU) saat Musyawarah Besar di Jombang.
Baca Juga: Gus Baha Cerita Soal Pemuda yang Ingin Masuk Islam Tapi Tetap Melakukan Dosa Ini
kitab Al-Kawakibu al-Lama’ah karya Kiai Fadlol Senori, Tuban, kita diperintah untuk mengikuti pendapat yang mengatakan Nabi Isra dengan jasad dan ruhnya.
Tenyata, salah satu orang yang mengatakan Nabi Mi’raj hanya ruhnya saja adalah Sayyidah ‘Aisyah (istri Nabi).
Hanya saja itu, perbedaan pendapat ini sudah berkembang di luar firqah melainkan masuk dalam masalah sains atau ilmu pengetahuan.