MANADONESIA.COM - Gus Baha dalam suatu pengajian kitab bersama para santri menjelaskan tentang alasan kenapa seseorang bisa takut terhadap hantu.
Kita sering keliru membuat nama. Hal itu yang menyebabkan akhirnya tidak terlalu percaya dengan Tuhan.
Akhirnya percaya dengan nama yang kita bikin sendiri.
Baca Juga: Baiknya Mesjid Punya Kedai Kopi? Gus Baha Ceritakan Mimpinya
Ya tadi, misalnya pohon besar pantasnya ada genderuwonya, lalu orang pada takut ke sana.
Tiba-tiba ternyata ada orang nekat ke sana dengan santai dan tidak ada apa-apa.
Saya punya tetangga sukanya tidur di cekatel (keranda jenazah) itu juga tidak kenapa-kenapa.
Saya tanya, “Kamu tidak takut tidur di keranda?”
Baca Juga: Bahaya Jika Hidup Damai-Damai Saja, Bisa Jadi itu Tanda Musibah, Simak Penjelasan Gus Baha
“Enak Gus, tidak ada yang menganggu,” kata tetangga saya yang berani sekali.
“Ya berkali-kali Gus, saya melihat weden (hantu). Pernah saya lileng (ajak ngobrol), ‘coba aku lihat wajahmu’, malah hantunya yang takut.”
Artinya begini, kalau sampai kita takut akan “hantu”, berarti kita telah mensifatinya sebagai hantu.
Baca Juga: Ceramah Pakai Bahasa Jawa, Gus Baha Dikomplen Jamaah Pengajian, Ternyata ini Alasannya
Kalau kita mensifati diri kita lebih seram dari pada hantu, mungkin dia bilang kamu yang hantu.
Dulu saya juga takut. Saya mulai berani ketika didawuhi (dinasehati) Bapak saya.