Hal ini dijelaskan oleh Usman Bin Zaid Radhiyallahu Anhu, ia berkata:
"Aku bertanya kepada Rasulullah Shalallahu'alaihi Wa Sallam: wahai Rasulullah, Aku tidak melihatmu berpuasa sunnah di bulan-bulan lainy (sebanyak) engkau ber-puasa di bulan Sya'ban,"
Dan beliaupun menjawab
"Ya, bulan Sya'ban adalah bulan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia yaitu antara Rajab dan Ramadhan.
Dan Sya'ban merupakan bulan diangkatnya amal perbuatan manusia kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan aku ingin ketika amalku diangkat dan dilaporkan kepada Allah, aku dalam keadaan berpuasa (HR Nasa'i) ".
2. Pintu gerbang menuju bulan yang agung
Kenapa dikatakan pintu gerbang menuju bulan yang agung?
Karena Sya'ban berada tepat di tengah-tengah bulan Rajab dan bulan Ramadhan, membuat bulan ini penuh dengan keutamaan.
Selain memilih keutamaan, Sya'ban juga menjadi gerbang menuju bulan yang agung. Yang dimana bulan agung itu adalah bulan Ramadhan.
Jadi ketika kita mulai melakukan puasa sunnah di bulan Sya'ban, itu berarti kita sedang melatih diri kita menjalankan puasa sebulan penuh ketika bulan Ramadhan itu datang.
Syeh Ibnu Rajab Al Hambali mengemukakan bahwa:
" Sesungguhnya pada puasa sunnah di bulan Sya'ban adalah seperti latihan di bulan puasa Ramadhan, agar nanti seseorang tidak mengalami kesusahan dan berat dalam menjalankan puasa Ramadhan,"
"Bahkan sebaliknya dia akan menjadi terbiasa dan ternuansakan dengan puasa,"
3. Diampuni dosa-dosa
Selanjutnya keutamaan bulan Sya'ban yang sering dilalaikan oleh umat muslim adalah diampuni dosa-dosanya yang sudah dilakukan sebelumnya.
Hal ini telah disampaikan Rasulullah dalam sabdanya:
"Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala muncul dalam malam Nisfu Sya'ban lalu Dia mengampuni seluruh mahlukNya, kecuali seorang musyrik yang bermusuhan dengan saudaranya," (HR. Ibnu Majah)