MANADONESIA.COM- Bulan Ramadhan 1444 H sudah di depan mata, banyak yang merindukannya, terang Buya Yahya
Dalam kajian Buya Yahya tentang hutang puasa, diperkecil lagi menjadi, jika bersenggama siapa yang membayar hutang puasa.
Apakah suami atau istri yang membayar Hutang puasa, jika bersenggama, ucap Buya Yahya.
Baca Juga: Hukum Lupa Niat Puasa, Apakah Batal Puasanya? Buya Yahya Jelaskan Begini...
Dilansir dari YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya terangkan siapa yang membayar hutang puasa.
Yang membayar Hutang puasa itu jika disepakati bisa Suami.
Namun jika dalam bersenggama lalu istri terpaksa atau dipaksa, maka itu masuk dosa yang besar.
Baca Juga: Hukum Ngupil di Bulan Ramadhan, Apakah Membatalkan Puasa? Begini penjelasan Buya Yahya
"Mencoreng kemuliaan bulan Ramadhan," ujar Buya Yahya.
Maka kuncinya adalah sabar dan menahan hawa nafsu itulah kemuliaan bulan Ramadhan.
Buya Yahya juga menambahkan jika bersenggama antara suami istri itu dosanya dihitung berdua.
Walaupun nantinya yang membayar hutang puasa adalah Suami.
Karena menurut Buya Yahya itu merupakan dosa karena sengaja batal puasa di bulan Ramadhan.
Jadi itulah hukum siapa yang membayar hutang Puasa karena berhubungan suami istri di bulan Ramadhan.***