Ustadz Adi Hidayat kemudian menceritakan riwayat hadits itu.
Dimana Nabi menjawab pertanyaan sahabat tersebut dimana amal shaleh mendapat beberapa keutamaan di dalamnya.
1. Amal sholeh di dalamnya mulai dilupakan oleh kebanyakan orang.
2. Bulan saat setiap amal dikerjakan itu akan diangkat dan disebutkan dihadapan Allah.
3. Maka saya sangat bahagia ketika amal saya disebutkan bahwa Nabi sedang berpuasa.
Dalam perhitungan hijriyah kata Ustadz Adi Hidayat, Syaban merupakan bulan ke-8 yang banyak mengandung keutamaan amal sholeh.
"Di Syaban itu terletak diantara bulan rajab dan bulan Ramadhan. Bulan rajab termasuk bulan yang diistimewakan oleh Alquran termasuk dalam hadits-hadits Nabi Muhammad SAW," jelasnya.
Dalam Al-Quran surat At-Taubah ayat 36 dijelaskan.
"Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram.
"Sungguh jumlah bilangan bulan dalam setahun ada 12, ditetapkan dalam kitab Allah sejak diciptakan Langit dan bumi. Dari 12 bulan ini, ada empat bulan yang istimewa disebut bulan huruf, jamak dalam kata haram yang dilarang kita berbuat maksiat, yang kalau beramal sholeh pahala kita dilipat gandakan,"ujar Ustadz Adi Hidayat.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, yang membuat sya'ban adalah bulan yang memiliki keutamaan dalam beramal shaleh adalah ketika bulan diapit bulan rajab dan sya'ban.
"Orang banyak menghidupkan amalan di bulan ini (rajab) mulai dari yang puasa, qiyamul lail, tilawah quran dan sebagainya,"
"Nah bulan ramadhan itu lebih lagi keutamaanya, bahkan lebih berlipat ada lailatul qadar, peluang itikaf dan diampuni dosa, karena tingkatanya lebih tinggi dari bulan ini (rajab)," lanjut Ustadz Adi Hidayat.
Karena keutamaan dari dua bulan itu, maka banyak orang yang mulai bersantai karena dengan dalih agar punya kekuatan di bulan Ramadhan.
"Sekarang saya berikan rumus dalam kalimat nabi ini yang nanti jadi qaidah dalam fiqh," jelasnya.