Anak bisa dilatih dengan cara bertahap, sejalan dengan kemampuan dan kondisinya, Misalnya, jika anak mampu bertahan puasa hingga jam 10 pagi, orang tua sebaiknya memberi dukungan dan semangat agar anak tersebut bisa melakukannya lagi pada hari berikutnya, sampai dzuhur atau ashar.
Metabolisme tubuh anak akan menyesuaikan dengan kebiasaan puasa tersebut, sehingga anak akan bisa melatih puasa dengan bertahap dan semakin lama.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, memaksakan anak untuk berpuasa hingga akhir waktu puasa tidak dianjurkan, anak sebaiknya dilatih secara bertahap hingga dia siap dan mampu melaksanakan puasa penuh.
Setiap anak memiliki kemampuan dan kondisi yang berbeda-beda, sehingga orang tua perlu memahami dan menghargai kemampuan anak tersebut.
Ustadz Adi Hidayat menyarankan untuk anak yang sudah bisa berpuasa penuh dilatih kemampuan puasanya di bulan Rajab dan Sya’ban.
Namun, bagi anak-anak yang belum siap, tidak perlu dipaksa untuk berpuasa penuh.
Penting untuk memperhatikan kondisi anak dan memberi dukungan yang cukup.
Anak perlu diberi motivasi dan semangat agar ia merasa nyaman dan senang dalam melaksanakan ibadah puasa.
Islam memberikan jalan untuk mendekat pada syariat dengan cara bertahap yang baik.
Dengan mempersiapkan anak secara tepat, diharapkan anak bisa memahami makna dan manfaat dari puasa sebagai ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam.***