olahraga

Patrick Kluivert Ingin Beri Dampak untuk Garuda? Begini Plus-Minus sang Legenda Belanda Itu Kala Masih Tukangi Timnas Curacao

Senin, 13 Januari 2025 | 19:28 WIB
Potret pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert. (Instagram.com @timnasindonesia)

Manadonesia.com - Pelatih sekaligus pemain sepak bola kenamaan asal Belanda, Patrick Kluivert resmi diperkenalkan PSSI sebagai juru taktik anyar Timnas Indonesia dalam jumpa pers di Jakarta, pada Minggu, 12 Januari 2025.

Dalam kesempatan itu, Kluivert mengungkap keinginannya untuk segera memberi dampak yang signifikan untuk perkembangan sepak bola Tanah Air.

Salah satu upaya nyata yang akan diwujudkan sang legenda sepak bola di Belanda itu yakni meraih hasil positif bagi Garuda dalam ajang Kualifikasi Round 3 Piala Dunia 2026.

"Pertama yang akan saya katakan untuk penggemar Garuda, yakni rencana empat tahun kami (bersama PSSI)," ucap Kluivert.

"Namun, saya membaginya ke dalam dua bagian. Bagian pertama adalah memberikan dampak dan meraih hasil. Semua orang tahu kami akan menjalani empat laga, itu empat laga final bagi kami," lanjutnya.

Kemudian, Kluivert menjelaskan rencana selanjutnya yakni untuk membangun dan mengimplementasikan program kepelatihannya di Timnas Indonesia.

"Setelah itu adalah untuk membangun dan mengimplementasikan. Tapi, hal terpenting adalah meraih hasil dan memberi dampak," tegasnya.

Kluivert dikontrak PSSI sampai tahun 2027 mendatang, juru taktik pengganti pelatih asal Korea Selatan (Korsel), Shin Tae-yong alias STY itu mendapatkan target berat yakni harus mampu membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

Berkaca dari hal itu, sebelumnya Kluivert juga berpengalaman menjadi pelatih Timnas Curacao pada periode 2015-2016 dan tahun 2021 lalu.

Penggemar Garuda yang sangsi dengan pengalaman Kluivert pun menyoroti salah satu keterangan dari Media asal Curacao, Curacao Football News.

Media tersebut membeberkan plus-minus atau sisi baik dan buruk terhadap Kluivert kala masih menukangi Timnas Curacao. Berikut ini ulasan selengkapnya.

1. Tidak Konsisten Memilih Formasi

Dalam kesempatan berbeda, Curacao Football News menyoroti susunan formasi Kluivert yang diterapkan untuk timnasnya yang acapkali tidak konsisten.

"Pada tahun 2015, (Kluivert) menggunakan formasi 4-3-3. tapi pada tahun 2021 formasinya berubah di setiap pertandingan, sehingga kami tidak bisa benar-benar memberitahu publik," begitu pernyataan media asal Curacao melalui akun Twitter @Curacaofootbal1, pada Senin, 6 Januari 2025.

Suatu hal yang berbanding terbalik dengan era kepemimpinan STY yang hanya menggunakan satu formasi andalan, yakni 3-4-3 dengan perubahan minor sepanjang kariernya di Indonesia selama hampir 5 tahun.

Halaman:

Tags

Terkini