MANADONESIA.COM - Piala Dunia 2022 telah usai dengan kemenangan dramatis Argentina atas Prancis lewat adu penalti.
Pertarungan antara Argentina melawan Prancis juga bisa dikatakan menjadi salah satu final terbaik Piala Dunia sepanjang masa.
Namun, keberhasilan timnas Argentina saat menjuarai Piala Dunia 2022 harus ternodai akibat perlakuan tak terpuji yang dilakukan oleh mantan pemainnya, Sergio Aguero.
Aguero, yang awalnya terpaksa berhenti dari dunia sepakbola dikarenakan ada permasalahan pada jantungnya, kini harus kehilangan simpati dari para penggemarnya.
Hal ini dikarenakan Aguero secara terang-terangan menghina Eduardo Camavinga, pemain muda timnas Prancis dengan nada rasis.
Dilansir Manadonesia dari kanal YouTube Galz, peristiwa ini bisa saja menyeret Aguero ke ranah hukum jika dia tidak segera melakukan upaya untuk meminta maaf.
Baca Juga: Gagal Bawa Trofi Piala Dunia, Namun Kylian Mbappe Berhasil Bawa Piala Ini
Tindakan Aguero ini sontak menyulut kemarahan berbagai pihak, termasuk Presiden Prancis sendiri, Emmanuel Macron.
Dalam suatu wawancara, Macron mengatakan bahwa tindakan Aguero ini sangat aneh dan memalukan.
"Sungguh aneh melihat orang yang bukan siapa-siapa ikut dalam selebrasi Argentina. Dan anehnya lagi, orang seperti itu ikut menyenggol pemain yang sebenarnya tidak salah sama sekali. Apa yang dilakukan Aguero sungguh memalukan," kata Emmanuel Macron.
Selain Presiden Prancis, salah satu legenda Chelsea, John Terry, juga ikut merasa geli dengan tindakan Aguero tersebut.
Pasalnya, dalam gelaran Piala Dunia 2022, Aguero tidak ikut bermain tapi dinilai terlalu heboh dalam melakukan selebrasi atas kemenangan Argentina.
Terry membuat tulisan yang menyindir Aguero melalui akun Twitternya yang mengatakan bahwa jika ingin melakukan selebrasi, maka ia perlu menunjukannya lewat lapangan bola.