MANADONESIA.COM – Orang tua merupakan surga bagi anak-anaknya, yang menentukan apa pun itu sekali pun untuk perkara jodoh terhadap anaknya.
Sebab tanpa disadari oleh sang anak, ia sering kali salah dalam memilih jodoh. Namun orang tua pasti tidak akan salah dalam memilih dan menentukan jodoh untuk anaknya.
Banyak anak zaman sekarang yang malah mau menentukan siapa yang menjadi jodoh baginya dan sama sekali tidak mau mendengarkan orang tua.
Orang tua dalam hal ini pun bukan mengintimidasi jodoh anaknya, tetapi orang tua hanya ingin menyeleksi dengan hatinya agar nanti jodoh anaknya adalah orang yang baik, yang bisa menanamkan akhlak yang bagik bagi anak kesayangannya.
Sebab, jika sejak awal saja sudah terlihat ketidak sopanan seseorang yang jadi pasangan anakanya, apalagi jika sudah pernah menyuguhkan kalimat dusta kepada orang tua, maka bukan jaminan bahwa setelah menikah pun, baik orang tua atau anaknya tidak akan didustai oleh yang menjadi jodoh dari anaknya ini.
Atau jangan sampai anak yang sudah dididik oleh orang tua sedemikian rupa dengan penuh kasih sayang ini lantas menjadi seorang pendusta dan pemalas, karena ternyata jodoh yang ia pilih adalah seorang pendusta dan juga pemalas. Naudzubillah.
Menentukan jodoh itu harus lebih hati-hati dari sekedar kalimat ‘hati-hati dijalan’, sebab jodoh akan hidup dengan kita sampai mati, sampai maut memisahkan.
Kadang, ada anak yang berprinsip bahwa orang tua tidak pantas masuk campur dengan perkara jodoh pilihannya yang sudah membuatnya gelap mata.
Baca Juga: Jodoh Yang Baik Akan Datang Untuk Pribadi Yang Baik, Inilah 9 Trik Move On Dengan Anggun
Padahal, sesungguhnya tidak ada apa pun yang menjadi tujuan orang tua, selain kebaikkan anaknya adalah yang paling utama baginya.
Orang tua mana yang mau anaknya mendapatkan jodoh yang tidak sopan, tidak baik, tidak peka, tidak sayang dengan keluarga?
Orang tua mana yang ingin anaknya mendapatkan jodoh pemalas, pendusta, dan apalagi jika membuat anaknya sendiri menjadi anak yang pembangkang kepadanya?
Naudzubillah, tersebut sebuah kisah pilu tentang seorang anak perempuan, namanya Putri yang begitu disayangi oleh orang tuanya, oleh kakak-kakaknya.
Putri, anak yang dicintai, disayangi, dan dididik oleh kedua orang tuanya sejak kecil ini kemudian keluar daerah melanjutkan pendidikannya hingga mendapatkan gelar doktor.