MANADONESIA.COM - Huawei Technology merilis smartphone terbarunya Huawei Mate 60 Pro, Mate 60 Pro Plus dan Mate X5 di pasar China.
Huawei Technology menciptakan chipset sendiri untuk menyaingi sistem operasi Android buatan Amerika Serikat.
Mereka menggunakan komponen teknologi dalam negeri untuk ponsel terbarunya seperti Huawei Mate 60 Pro, menunjukkan kemampuan Huawei untuk bersaing kembali dengan Apple Amerika Serikat.
Pada akhir Agustus 203, Huawei meluncurkan seri smartphone Huawei Mate 60 dan Huawei Mate 60 Pro.
Pada awal September, mereka juga merilis dua smartphone lainnya, yaitu Huawei Mate X5 (versi baru dari ponsel lipat) serta Huawei Mate 60 Pro Plus dan Mate 60.
Harga awal untuk seri Huawei Mate 60 ini adalah sekitar $817,70, yang sebanding dengan iPhone 14 dari Apple.
Huawei dan perusahaan chip terkemuka di Tiongkok telah bekerja sama untuk mengembangkan prosesor 7 nanometer yang canggih untuk menggerakkan ponsel pintar terbaru mereka.
Ini menunjukkan bahwa Tiongkok sedang membuat kemajuan awal dalam upaya nasional untuk menghindari upaya Amerika Serikat dalam membatasi perkembangan teknologi.
Meskipun Huawei belum secara resmi mengumumkan nama pemasok komponen ponsel mereka, SkyNix telah menghentikan bisnis dengan Huawei sejak Amerika Serikat memberlakukan pembatasan pada tahun 2019. Mereka saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Seri Huawei Mate 60 Pro disebut-sebut mengandung lebih banyak komponen chip buatan China daripada model sebelumnya.
Daftar calon pemasok Tiongkok telah tersebar luas secara online, dan saham perusahaan yang disebut-sebut sebagai calon pemasok meningkat karena spekulasi ini.
Salah satunya adalah perusahaan teknologi fisiolog berbasis di Suchow, yang sahamnya naik 15% sejak peluncuran smartphone baru ini pada 29 Agustus.