Desain Watch Fit 3 sangat mirip dengan Apple Watch, dari bentuk layar kotak dengan kaca 2.5D yang melengkung di tepinya, rotating crown untuk scrolling, hingga function button untuk shortcut.
Strapnya yang praktis juga mudah dipasang dan dilepas. Watch face-nya dibuat sesuai dengan bentuk layarnya dan bisa dikustomisasi.
Saya sudah menggunakan Watch Fit 3 selama tiga minggu, termasuk saat bepergian ke Inggris.
Bahan frame-nya dari aluminium alloy yang kuat tapi ringan, hanya 26 gram tanpa strap, dan bodinya tipis 9.9mm dengan layar 1.82 inci yang pas di tangan kurus.
Baca Juga: Update Terbaru Honda Beat yang Bikin Terkejut! Skutik Paling Irit dengan Fitur Terbaru
Layarnya menggunakan hybrid AMOLED yang sangat terang, hingga 1500 nits, sehingga tetap terlihat jelas di bawah sinar matahari.
Mesin getarnya pun berkualitas, memberikan feedback yang enak saat memutar crown.
Sistem lepas pasang strapnya mudah dan banyak pilihan strap yang tersedia. UI-nya juga diperbarui, termasuk watch face baru untuk tracking kalori dan Fun Mode dengan animasi emoji.
Semua data kesehatan bisa dilihat dengan jelas di layar yang besar.
Fitur TrueSleep 4.0 membantu saya memantau pola tidur, terutama saat jet lag dari Eropa ke Jakarta.
Data denyut jantung, tidur, dan aktivitas olahraga bisa dilihat detail di aplikasi Huawei Health dengan algoritma TrueSleep 5.5 yang lebih akurat. Jam ini juga dilengkapi GPS built-in dan tahan air, sehingga aman dipakai berenang.
Fungsi NFC-nya bisa digunakan untuk akses kartu member, kunci apartemen, atau kantor, meski fitur pembayaran contactless baru aktif di China.
Baterai Watch Fit 3 tahan lama, Huawei mengklaim 7-10 hari.
Baca Juga: Udah Tahu? Vespa Sprint 2024 Banyak Berubah Lho, Cek Kuy!
Pengalaman menggunakannya, baterainya bisa bertahan hingga 14 hari dengan penggunaan normal.