Saran kecil buat Poco: mungkin frame kameranya bisa sedikit diperkecil biar desainnya lebih elegan, ya?
Untuk performa, Poco F6 ini menggunakan chipset Snapdragon 8S Gen 3, dan performanya memang luar biasa.
Aku punya varian 12 GB RAM, mungkin pengalaman bisa sedikit berbeda untuk varian 8 GB, tapi sepertinya perbedaannya tidak terlalu jauh.
Untuk gaming, Mobile Legends bisa dimainkan dengan setting rata kanan di 110-115 FPS tanpa masalah, meskipun awalnya sempat mentok di 90 FPS, tapi masalah itu terselesaikan setelah update OS.
Genshin Impact juga bisa dimainkan dengan setting tertinggi dan stabil di 50-55 FPS.
Respons layar juga sangat bagus, menurutku lebih baik daripada Poco X6 Pro, apalagi buat main game—smooth banget tanpa ada delay sama sekali.
Soal suhu, HP ini cenderung adem walaupun pakai chipset Snapdragon, meski tidak sedingin brand seperti Vivo atau Oppo.
Saat bermain Mobile Legends selama sejam, suhu tertinggi hanya sekitar 41°C, sedangkan Genshin Impact bisa mencapai 44°C, tapi itu wajar karena aku main di luar ruangan dengan brightness penuh.
Ngomongin soal charger, Poco F6 sudah dilengkapi adaptor 90 watt yang bisa mengisi 50% baterai hanya dalam 5 menit dan penuh dalam 30 menit—ini bener-bener membantu buat yang sering bekerja di luar ruangan.
Di sektor kamera, hasil foto dari kamera utama 50 MP dengan sensor Sony IMX882 cukup memuaskan, meskipun dynamic range-nya kadang kurang konsisten, terutama di kondisi outdoor.
Duka:
Sayangnya, Poco F6 ini masih punya beberapa bug. Hyper OS yang baru juga masih terasa belum matang, dan sering mengalami crash saat membuka game booster, bahkan wallpaper kadang berubah sendiri jadi hitam. Semoga ini bisa diperbaiki lewat update software berikutnya.
Untuk ketahanan baterai, ekspektasiku cukup tinggi karena menggunakan Snapdragon, tapi ternyata baterainya hanya bertahan sekitar 5 jam lebih, hampir sama seperti GT20 Pro yang sebelumnya aku coba.
Meski begitu, proses pengisian dayanya cepat, jadi tidak terlalu masalah.