Ada speaker stereo dan IR Blaster yang berguna banget kalau kehilangan remote AC. Sayangnya, tidak ada jack audio 3.5mm, jadi harus pakai adapter atau wireless earphones.
Untuk fitur lainnya, ada NFC, fingerprint in-display yang responsif, dan always-on display yang selalu menyala berkat sensor Snapdragon XS Gen 3.
POCO F6 juga dilengkapi IP65 untuk ketahanan debu dan air, serta motor getar X-Axis Linear Vibration, meski menurutku haptic feedback-nya masih kurang enak dibandingkan flagship lain.
Dari segi layar, POCO F6 menggunakan panel AMOLED 6,67 inci dengan resolusi 1220x2710 yang dilindungi Corning Gorilla Glass Victus, jauh lebih unggul dibandingkan X6 Pro yang masih Gorilla Glass 5.
Tingkat kecerahan maksimalnya juga mencapai 2400 nits, lebih terang daripada X6 Pro yang hanya 1800 nits.
Dalam hal baterai, POCO F6 didukung pengisian daya 90W, dan pengisian dari 1% ke 50% hanya butuh 24 menit.
Dari 1% ke 100%, butuh waktu 55 menit, sedikit lebih cepat dibandingkan X6 Pro yang 67W. Namun, pengisian bisa lebih cepat di ruangan ber-AC.
Dalam uji baterai Work 3.0, POCO F6 bertahan 12 jam 20 menit, hampir sama dengan X6 Pro. Ketika diuji dengan AnTuTu, skor POCO F6 sekitar 1,45 juta di mode Balance, dan meningkat 4,2% di mode Ultimate dengan skor 1,5 juta.
Dibandingkan X6 Pro, performa F6 unggul 9,6%, tetapi hanya tertinggal 3,7% dari Samsung S23 Ultra.
Untuk gaming, POCO F6 menunjukkan performa yang baik. Di game Mobile Legends, rata-rata FPS mencapai 83,8 FPS di indoor dengan AC, dan 60 FPS saat di outdoor.
Sementara di Genshin Impact, POCO F6 mampu mencapai 58 FPS di indoor, namun FPS turun menjadi 55 FPS saat di outdoor.
Suhu perangkat juga mempengaruhi performa, terutama di outdoor dengan peningkatan suhu hingga 46 derajat Celsius.
Saat bermain COD Warzone, FPS rata-rata mencapai 56 FPS di indoor, namun turun ketika dimainkan di outdoor dengan suhu yang naik hingga 46 derajat Celsius.
Baca Juga: Review POCO F6 Series Indonesia: Meski Spesifikasi Tinggi, Kamera Bening, Tapi Kok Banyak Bug?