Daging-dagingan sebagai Konsumsi Harian Anak-anak, Apakah Ada Dampaknya pada Kesehatan dan Perilaku?

MANADONESIA.COM - Dalam sebuah studi terbaru, muncul pertanyaan apakah memberikan konsumsi daging-dagingan setiap hari kepada anak-anak dapat berdampak pada kesehatan dan perilaku mereka.

Apakah anak-anak yang makan serba daging seperti daging sapi atau ayam setiap hari akan kehilangan minat pada perkara-perkara seperti pernikahan atau hal-hal lainnya, dan hanya terfokus pada aspek makanan daging semata?

Menurut dr. Zaidul Akbar, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terkait masalah ini.

Baca Juga: Pentingnya Kandungan Madu, Rempah, dan Probiotik dalam Makanan Sehat, Simak Kata dr. Zaidul Akbar

Menurutnya, tidak ada kaitan langsung antara konsumsi daging-dagingan dan ketertarikan pada pernikahan atau hal-hal lainnya.

Yang lebih penting adalah variasi dalam pola makan secara keseluruhan.

Namun, apakah daging-daging yang dimaksud adalah daging olahan atau daging segar, belum jelas dari kutipan tersebut.

Baca Juga: Penyakit Kanker Takut Mendekat Jika Sering Konsumsi Makanan dan Minuman ini Kata dr. Zaidul Akbar, Apa Itu?

Mengenai hal ini, jika yang dimaksud adalah produk olahan yang tinggi gula, seperti sosis atau nugget, maka ada hubungan potensial dengan masalah perilaku pada anak-anak, terutama mereka yang memiliki hiperaktivitas atau gangguan autis.

Produk-produk tersebut mengandung gula olahan yang tinggi, yang diketahui dapat memicu gejala seperti tantrum atau perubahan suasana hati yang drastis.

Namun, jika yang dimaksud adalah daging segar, seperti daging sapi atau ayam, maka sejauh ini belum ada bukti yang cukup kuat untuk menyatakan adanya dampak negatif pada kesehatan atau perilaku anak-anak.

Baca Juga: Ini Yang Terjadi Jika Kita Sering Bersedekah Makanan Menurut dr. Zaidul Akbar

dr. Zaidul Akbar menegaskan bahwa, selama tidak berlebihan, konsumsi protein dalam bentuk daging segar masih dianggap aman dan memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

"Hal lain yang perlu diperhatikan adalah aktivitas fisik anak-anak," ujarnya.

Anak-anak pada umumnya aktif, dan asalkan tidak berlebihan atau mengganggu aktivitas sehari-hari, aktivitas ini sebenarnya baik untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.