kesehatan

Micin atau Garam, Mana yang Lebih Aman untuk Kesehatan Tubuh?

Minggu, 17 Agustus 2025 | 15:41 WIB
Foto Ilustrasi - Garam maupun micin adalah dua bahan tambahan makanan untuk menambah cita rasa asin atau gurih. (Unsplash/supernov)

Manadonesia.com - Garam dan micin (monosodium glutamat/MSG) merupakan bahan tambahan makanan yang sering digunakan sehari-hari.

Keduanya berfungsi memberikan rasa gurih atau asin pada masakan, namun memiliki kandungan dan dampak kesehatan yang berbeda.

Di pasaran, ada beberapa merk micin yang dijual, di antaranya; Ajinomoto, Sasa hingga Totole.

Baca Juga: Waspada, 4 Kandungan Skincare Ini Bisa Memicu Iritasi pada Kulit Sensitif

Sementara produk garam yang dijual di pasaran yaitu Garam Dolphin, Garam Refina, Garam Cap Kapal.

1. Kandungan Garam

Garam umumnya mengandung natrium klorida (NaCl) yang berperan menjaga keseimbangan cairan tubuh, fungsi saraf, serta kontraksi otot.

Namun, asupan garam berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung, dan stroke.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan konsumsi garam tidak lebih dari 5 gram per hari atau setara satu sendok teh.

2. Kandungan Micin (MSG)

Micin atau MSG adalah penyedap rasa yang mengandung natrium, meski jumlahnya lebih sedikit dibanding garam.

MSG menonjolkan rasa umami yang terdapat secara alami pada makanan seperti tomat, keju, dan daging.

Badan Pangan dan Obat Amerika Serikat (FDA) serta berbagai penelitian menyatakan MSG aman dikonsumsi dalam batas wajar.

Meski demikian, konsumsi berlebihan tetap berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan pada sebagian orang, seperti sakit kepala atau sensasi panas.

3. Tingkat Risiko

Halaman:

Tags

Terkini