Namun ternyata hal tersebut dibantah oleh dr. Gregory Budiman, M. Biomed, tidak ada suntik putih yang aman di dunia ini.
Baca Juga: Bulan Puasa Kecapean Kerja dan Sering Tidur Bisa Kehilangan Pahala? Ini Penjelasan Syekh Ali Jaber
"Ini bohong, tidak ada satupun obat suntik atau infus whitening yang disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration) dan BPOM, jadi itu pasti ilegal," ucapnya.
Lalu ternyata obat yang disuntikkan kemungkinan adalah asam traneksamat, yaitu obat anti pendarahan.
Obat ini memang memiliki efek untuk memutihkan kulit, namun ini sangat berbahaya.
Obat ini memang ada izin dari BPOM, tapi sebagai kategori obat, bukan diindikasikan sebagai pemutih.
Selain asam traneksamat, ada juga obat lain yang berbahaya seperti pemberian infus atau suntikan intravena.
Baca Juga: Jelang Kontestasi Politik 2024, Ini Doa Nabi Sulaiman dalam Al-Quran Agar Bisa Menang
Suntikan intravena ini tidak boleh ditujukan kepada pasien sehat, untuk tujuan kecantikan atau memutihkan kulit.
Resiko pemberian jalur intravena sangat berbahaya dan hanya boleh diberikan pada pasien lemah yang tidak bisa mendapatkan pengobatan yang diminum melalui oral.
Menurut dr. Gregory Budiman, M. Biomed, jangan melakukan suntik atau infus whitening karena sangat berbahaya.
Biasanya efek dari obat-obatan ini bisa menggangu kinerja hati dan ginjal, ketidakstabilan hormon dan membuat pasien menderita penyakit auto imun.
"Lakukanlah perawatan kesehatan yang aman dan rasional," ucapnya.
Baca Juga: Protes Kebijakan PSSI terkait Liga 2, APPI: Mini Turnament Bukan Solusi!
Itulah efek berbahaya pada suntik whitening permanen bagi tubuh menurut dr. Gregory Budiman. ***