Waspada! Stunting Beresiko Pada Pertumbuhan Otak Anak, Ini Penjelasan dr. Tan

MANADONESIA.COM - Waspada resiko stunting beresiko pada pertumbuhan otak anak, ini penjelasan dr. Tan.

Kemunculan stunting di Indonesia kata dr. Tan sangat berpengaruh pada tingkat pertumbuhan anak, di mana persoalan gizi menjadi penyebab utama.

Dengan keadaan ini, sepertinya perlu menjadi perhatian serius dari pemerintah kata dr. Tan, khususnya pada pemerintahan republik Indonesia.

Baca Juga: Valentine Day? Ustadz Khalid Basalamah: Islam Juga Menyuruh Kita Untuk Berkasih Sayang kok!

Keseriusan pemerintah itu ditindak lanjuti dengan turunnya Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.

Biasanya stunting dapat terlihat pada anak usia dia, tahun yang dapat ditunjukkan dengan tinggi rata-rata anak kurang dari anak seusianya.

Lalu bagaimana sebenarnya stunting itu, atau seperti apa resiko stunting terkait pertumbuhan otak anak yang dimaksud dr. Tan?

Baca Juga: Benarkah Siksa Dialam Kubur Dihentikan Di Bulan Ramadhan? Simak Ulasan Berikut Ini

Seperti dilansir Manadonesia.com melalui akun TikTok Kementrian Kesehatan, pada Senin, 13 Februari 2023.

Menurut dr. Tan bahwa stunting adalah suatu kondisi di mana pada 1000 hari pertama kehidupan seorang anak, sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun mengalami masalah gizi.

Sedemikian rupa masalah gizinya, yang sampai berimbas pada tinggi badan anak kata dr. Tan.

Jadi ketika usia dua tahun tinggi badan anak berada dalam minus 2 standar deviasi ke bawah. Dengan artian garis merah ke bawah.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Lebih Tinggi dari Permintaan Keluarga Brigadir J, Hakim Vonis Putri Candrawathi 20 Tahun Penjar

Nah masalah dengan stunting bukan hanya masalah tinggi badan kata dr. Tan, tetapi juga di usia dua tahun 80% otak manusia sudah terbentuk.