MANADONESIA.COM – Hanya Allah yang tahu tentang diterimanya atau tidak amalan di bulan puasa Ramadhan.
Sebaiknya kita khusyuk dalam beribadah seperti dalam mengejar amalam-amalan puasa Ramadhan agar diterima oleh Allah SWT.
Allah labih tahu tentang baik tidaknya amalan puasa kita pada bulan Ramadhan nanti.
Akan tetapi, setidaknya sedikit pun dari yang ada kita sudah tahu hal-hal apa saja yang bisa dan tidak bisa lakukan saat melaksanakan puasa Ramadhan.
Ketika menjalankan amalan-amalan di bulan suci Ramadhan, alangkah baiknya kita mencontoh dari sumber-sumber yang bisa untuk dijadikan panutan.
Dilansir manadonesia.com dari akun tiktok @nawir_ctr pada Rabu, 21 April 2021, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan hal terkait amalan puasa Ramadhan.
Beliau menjelaskan, bahwa Nabi pernah menyampaikan suatu peringatan keras untuk berhati-hati.
Menurutnya, hadist-nya bahkan merupakan hadits yang sangat luar biasa.
Dan juga mendekati hadits yang tingkat tinggi derajatnya.
“Maka siapa pun orang-orang yang puasa, meninggalkan makan minumnya, tapi dia ‘mohon maaf’ tidak terputus dengan kata-kata yang kotor, yang jorok, perbuatan yang tercela, maka Allah tidak butuh pada puasanya.”
“Bahasanya begitu!” Ucap Ustadz Adi Hidayat.
Dari Ustadz Adi Hidayat pun mengatakan, kata Allah “Saya gak butuh, ngapain kamu puasa. Kau puasanya gak Saya terima, ngapain kamu puasa?”
Jadi, kalau masih ada orang puasa tapi senang mencuri, ada orang puasa tapi senang mencela, yaitu kata Nabi, Allah tidak butuh pada puasanya.
Artikel Terkait
Pahala Memberi Buka Puasa di Ramadhan 1444 H 2023 Pada Orang Lain, Ustadz Adi Hidayat: Ringan Di Tangan Tapi?
Jangan Rusak 10 Malam Terakhir Ramadhan dengan Baju Lebaran, Ustadz Khalid Basalamah: Beli Sekarang Karena...
Sibuk dengan Baju Baru di Akhir Ramadhan? Ustadz Khalid Basalamah: Bagus Itu, Tapi Jangan Itikaf di Pasar
Tahukah Kamu? Selain Puasa Bulan Ramadhan, Dalam Islam Ada Beberapa Jenis Puasa Yang Dianjurkan, Apa Saja itu?
Lakukan Amalan Ini Setiap Hari di Bulan Ramadhan! Kamu akan Mendapatkan Rumah di Surga Kata Syekh Ali Jaber