Persiapan Menjelang Ramadhan Nanti, Buya Yahya Mengatakan Mari Memulainya dengan Berdamai: Jangan Ikut Sombong

Buya Yahya mengatakan bahwa dalam mempersiapkan hati harus dengan mencintai sesama, terlebih lagi saat mendekati Ramadhan.

"Maksudnya, hilangkan benci dan dengan siapa kita membenci, harus kita pangkas perlahan demi perlahan," ucap Buya Yahya.

Buya Yahya mengatakan bahwa hal ini merupakan sesuatu yang penting apalagi saat mendekati bulan Ramadhan.

"Suami istri yang selama ini masya Allah nggak akur mumpung Ramadhan, ibu bayangin aja tapi jangan serius bayangin aja menanak nasi di siang hari bulan Ramadhan," kata Buya Yahya.

Baca Juga: Sudah Tahu Niat Puasa Ramadhan dan Kapan Harus Dibaca? Simak di Sini, Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Arti

"Dimana udaranya panas, di dapur panas, kompor panas, menanak nasi membuat sayur buat suami yang suka bikin panas, rasanya kayak apa kira-kira?" lanjut Buya Yahya.

"Sama seorang suami yang peras keringat, banting tulang, peras keringat, panas terik matahari ternyata itu mencari uang untuk istri yang suka bikin panas," ucap Buya Yahya.

Buya Yahya mengatakan bahwa berdamai dengan hal itu bisa membuat kita saling mencintai karena Allah, sehingga pasangan tersebut akan saling mengingat

"Kerjapun biarpun di bawah terik matahari dia ingat rasanya, ini adalah untuk orang yang kucintai, jadi sejuk hati," tukas Buya Yahya

"Seorang istri sedang menanak nasi dalam keadaan capek seperti apapun didepan kompor gas yang panas ternyata untuk suami yang sangat dicintainya," ucap Buya Yahya lagi.

"Jadi sejuk, begitulah juga dengan sanak dan saudara, bayangin kita dengan orang dendam, marah cepat lapar dan haus di bulan Ramadhan," kata Buya Yahya.

Baca Juga: Pesan Penting bagi Para Istri yang Doyan Sosmed, Apalagi Sampai Suka Cowok Lain, Ini Kata Buya Yahya

Buya Yahya juga menjelaskan tradisi yang perlu dijaga saat menjelang Ramadhan.

"Kalau di Jawa Timur ada namanya Megengan, jadi setiap keluarga buat masakan yang enak dikirim ke tetangga, supaya damai," kata Buya Yahya.

Buya Yahya mengatakan tradisi ini bisa menjaga umat agar tetap damai.