Artinya : “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”
Akan tetapi, sayangnya jika manusia terlalu sering melihat hal ini, justru itu akan membuat mereka kufur dan lupa untuk bersyukur.
“Manusia tidak akan pernah bersyukur, kalau matanya terlalu lama melihat nikmat orang lain,” kata Ustadz Abdul Somad.
Ketika seseorang terlalu sering melihat dan menilai apa yang dimiliki orang lain, justru hal tersebut akan membuatnya lupa diri.
Lupa untuk menyampaikan rasa syukurnya atas apa yang telah diberikan oleh Allah.
Namun sebaliknya, jika dia menyadari betapa baiknya Allah kepada dirinya, justru dia akan senantiasa merasa cukup dengan apa yang telah dimilikinya.
“Tapi ketika dia melihat kelebihan yang diberikan Allah pada dirinya, lidahnya akan berkata Alhamdulillah. Hatinya akan merasa cukup dengan pemberian Allah,” jelas Ustadz Abdul Somad.
Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah berikut ini :
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
“Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Jadi, pada hakikatnya orang yang kaya bukanlah yang banyak harta bendanya.
Namun seseorang dapat disebut kaya, jika dia senantiasa merasa cukup dengan apa yang telah diberikan oleh Allah.
Wallahu a'lam bish-shawab.***
Artikel Terkait
Lupa Berapa Banyak Hutang Puasa? Perbaiki di Ramadhan 2023, Ustadz Adi Hidayat: Allah akan Berikan Petunjuk
Selain Puasa dan Sholat, Ini Amalan yang Perlu Ditingkatkan saat Ramadhan, Ustadz Adi Hidayat: Cuma 5 Menit
MUDAH KOK! Ini Cara Cepat Khatam Quran di Bulan Ramadhan, Ustadz Adi Hidayat: Gak Capek Ngajinya, Cuma 5 Menit
Bulan Puasa Ramadhan Memiliki Banyak Keistimewaan di Dalamnya, Umat Muslim Wajib Tahu dan Mengamalkannya
Jangan Lakukan Hal Ini, Jika Ingin Pintu Rezeki Anda Terbuka Lebar, Apa Saja? Simak Penjelasan Buya Yahya