Allah sangat mencintai seorang pelaku maksiat yang taubat dibandingkan dengan orang shaleh yang tidak pernah merasa salah.
Dalilnya tersebut terdapat pada QS.ke-2 Al-Baqarah di akhir ayat 222, ‘Innallaaha yuhibbut tawwaabiin,’ yang artinya “Allah sangat cinta kepada orang yang selalu berusaha untuk taubat.”
Dan kemudian Allah akan tunjukkan jalan untuk orang tersebut, semata-mata supaya ia bisa berubah untuk jadi lebih baik lagi.
Itulah sebagai petunjuk Allah, seperti pada surat QS.ke-29 ayat 69, ‘Wallazina jahadu fina lanahdiyannahum subulana,’ yang artinya “orang-orang yang serius menjemput petunjuk Kami."
Baca Juga: Rekomendasi Parfum Untuk Pria dengan Aroma Terbaik, Cocok Untuk Sholat Tarwih di Bulan Ramadhan 2023
Yang artinya adalah orang-orang yang serius ingin belajar, ingin bertanya, walau pun awalnya dia malu-malu sebab yang namanya iman itu sifatnya naik turun.
Ia pun membagikan rumus, bahwa jika ingin imannya itu terus-terusan naik, maka ia harus kuatkan imannya dengan banyak mengerjakan ketaatan-ketaatan kepada Allah SWT.
Ketaatan menurutnya sendiri akan membuahkan amal sholeh. Sementara, amal sholeh itu detailnya adalah pekerjaan-pekerjaan ibadah.
Bila sudah melaksanakan taubat tapi belum juga terasa akan perubahannya, maka teruslah bertaubat dan janganlah berhenti untuk taubat dan melakukan hal-hal positif.
Taubatlah terus-menerus sehingga itu bisa membuat kita merasa bahwa perbuatan tersebut adalah buruk dan kita benar-benar membencinya.
Dan menurut Ustadz Adi Hidayat, kalau pun kita akan wafat disaat itu, maka kita sedang dihitung wafat dalam keadaan yang sedang berusaha untuk taubat.
Ustadz Adi Hidayat pun lalu memberi sebuah contoh tentang seseorang yang membunuh 100 orang, yang kemudian ia berusaha untuk taubat.
Maka, dijalan saat dia akan wafat, dia dihitung oleh Allah sebagai orang yang sedang berusaha untuk taubat, padahal dia belum tahu apakah taubatnya itu diterima oleh Allah ataukah tidak.
Hanya saja, ia sebagai pembunuh 100 orang manusia, sedang berusaha untuk mewujudkan taubatnya. Dan bahkan maksiat pun sudah dia lakukan jauh sebelum ia melakukan dosa membunuh 100 orang itu.
Tetapi dalam hidupnya, dia menerima getaran pada jiwanya yakni sebuah panggilan untuk bertaubat dalam hatinya, lalu kemudian ia melaksanakan taubatnya.
Artikel Terkait
Kultum Singkat Tentang Gembira Menyambut Ramadhan 2023, Barakallah!
Materi Kultum Puasa 2023, Berjudul: Kunci Sukses Ramadhan yang Wajib Umat Islam Ketahui
WASPADA Hadits Palsu Tentang Puasa Ramadhan, Ustadz Adi Hidayat: dengan Cara Apalagi Allah Ampuni Dosa Anda?
Bolehkah Sholat Tarawih 4 Rakaat 1 Salam Saat Bulan Ramadhan? Apakah Sah Sholatnya? Begini Penjelasannya
Sebentar Lagi Menjelang Ramadhan 2023 Berikut Doa Mandi Puasa Ramadhan, Bacaan Dan Artinya
Bagaimana Caranya Mengetahui Awal Ramadhan? Berikut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat