khazanah

Biasa Cium Tangan Guru, Begini Hukum Mencium Tangan Guru

Minggu, 5 Maret 2023 | 20:56 WIB
Ilustrasi cium tangan guru ((Instagram/@ulama.nusantara) )


MANADONESIA.COM - Mencium tangan seorang guru tampak sudah menjadi tradisi yang lumrah ditemui di Tanah Air, terutama di kalangan para santri.

Tradisi ini dinilai sebagai bentuk adab yang baik karena menghormati atau memuliakan guru.

Kendati demikian, sejumlah kalangan ada yang menilai jika tradisi tersebut tidak memiliki dasar dalam syariat Islam.

Baca Juga: Lapangan Torotakon Mogolaing Kotamobagu, Rekomendasi Tempat Rekreasi & Edukasi untuk Keluarga

Menukil website mui.or.id, Minggu 5 Maret 2023, para Imam Mazhab atau Imam Mujtahid sejatinya telah berpendapat tentang hal ini sejak zaman mereka masih hidup.

Itulah yang menjadi pedoman dan rujukan para ulama-ulama besar setelahnya hingga saat ini, walaupun ada segelintir orang yang tidak mau bermazhab dari ke empat Imam ini.

Menurut Imam Ibnu Abidin yang bermazhab Hanafiah berpendapat bahwa tidak mengapa jika kita mencium tangan seseorang yang Alim Ulama atau seseorang yang Wara’ dengan bentuk bertabarruk atau ingin mendapatkan berkah dengan keilmuannya tersebut.

Bahkan itu sunat menurut pendapat yang lain berdasarkan hadits-hadits yang mereka peroleh.

Menurut pendapat Imam Malik, jika ia mencium tangan seseorang yang disertai dengan niat kesombongan atau riya’ ingin dilihat oleh orang lain, maka itu tidak boleh.

Baca Juga: Selamat! 5 Weton Akan Dapat Durian Runtuh di Bulan Ramadhan 2023 Kata Primbon Jawa, Rezeki Berpihak Padanya

Akan tetapi sebaliknya, jika karena ingin menghormati orang tersebut dengan keilmuannya dan ikhlas, maka itu boleh.

Beda halnya dengan pendapat Imam Syafi’i mengatakan bahwa jika mencium tangan seseorang itu karena zuhudnya, atau karena keshalihannya, keilmuannya atau karena orang tersebut dimuliakan, maka itu hukumnya tidaklah makruh.

Bahkan hal itu disunnahkan karena itu adalah sebuah adab. Beda halnya mencium tangan karena kekuasaannya atau karena banyak harta, maka itu sangat dimakruhkan.

Sementara itu menukil tulisan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam Jember, KH Muhyiddin Abdushomad, disebutkan bahwa mencium tangan para ulama merupakan perbuatan yang sangat dianjurkan agama.

Karena perbuatan itu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada mereka.

Halaman:

Tags

Terkini