Taubatlah terus sampai kita merasakan bahwa perbuatan itu buruk dan kita membencinya.
Dan kalau pun kita wafat disaat itu maka kita sedang dihitung wafat dalam keadaan sedang berusaha untuk taubat.
Ustadz Adi Hidayat pun memberi contoh tentang kisah seseorang yang membunuh 100 orang.
Dan dia berusaha taubat, lalu dijalannya dia akan wafat dia dihitung oleh Allah, padahal dia belum tahu apakah taubatnya diterima atau tidak.
Hanya saja ia berusaha untuk mewujudkan taubatnya.
Maksiat pun sudah dia lakukan jauh sebelum ia melakukan dosa membunuh 100 orang.
Tetapi dia menerima getaran jiwanya atau panggilan taubat dalam hatinya, dan kemudian ia melakukan taubat.
Dia mengucapkan banyak istighfar, kemudian ketika dijalan ia meninggal, lalu diterima taubatnya.
Dari kisah orang ini yang dicontohkan oleh Ustadz Adi Hidayat mengajarkan kepada kita bahwa apa pun keadaan kita, Allah selalu ingin agar kita taubat dan kembali ke jalan-Nya.***