Jadikan rumah anda layaknya kuil, tempat untuk mendulang pahala.
Sahabat Abu Darda’ pernah berpesan:
نِعْمَ صَوْمَعَةُ الرَّجُلِ بَيْتُهُ ، يَحْفَظُ فِيهَا لِسَانَهُ وَبَصَرَهُ
Sebaik-baik kuil (tempat ibadah) bagi seseorang adalah rumahnya.
Di dalam rumah, dia bisa menjaga lisan, dan pandangannya. (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf 35738, Az-Zuhd Imam Ahmad, 1/135).
Tentu saja ini tidak berlaku untuk ibadah dan kewajiban yang harus dilakukan di luar rumah. Seperti bekerja, shalat jamaah, kajian, dan lainnya.
Kita memohon kepada Allah, semoga Allah memperbaiki lahir batin kita dan menjauhkan kita dari keburukan hati dan amal kita.
Karena hanya dengan pertolongan-Nya, kita bisa selamat dari semua fitnah dunia.
يَاحَيُّ يَاقَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ نَسْتَغِيثُ أَصْلِحْ لَنَا شَأْنـَنَا كُلَّهُ وَلَا تَكِلْنَا اِلَى أَنْفُسِنَا طَرْفَةَ عَينٍ
Ya Hayyu ya Qayyum, dengan rahmat-Mu kami memohon, perbaikilah semua urusan kami dan jangan Engkau pasrahkan kepada diri kami, sekejap matapun.
Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala aalihi wa shahbihii ajma’in.
Demikianlah penjelasan tentang puasa Ramadhan jangan banyak keluar rumah.***