Marhaban ya ramadhan. Ibarat orang yang telah lama berpisah dengan kekasih tercinta, ia akan selalu menanti kehadirannya.
Bagi setiap muslim, bulan Ramadhan merupakan bulan yang istimewa, bulan yang senantiasa dinantikan kehadirannya.
Lantas, Bagaimana Ramadhan tidak kita lewati dengan sia-sia?
Diriwayatkan dalam hadits Nasa'i, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
“Betapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak mendapatkan apa-apa selain lapar, dan berapa banyak orang sholat di tengah malam tidak mendapatkan apa-apa selain begadang.”
Jamaah shalat subuh hafidhakumullâh.
Puasa Ramadhan hendaknya menjadi momentum untuk memperbaiki diri dan mendapatkan berkah dan ampunan Allah.
Baca Juga: Kultum Subuh Ramadhan, Judul: Sejarah Puasa Dalam Agama Islam
Namun, kesia-siaan justru didapatkan bagi umat muslim yang makan banyak saat malam dan menghabiskan siang hari untuk bermalas-malasan menunggu saat berbuka tiba.
Terlebih, keikhlasan dalam menjalankan kewajiban dan mengharap ridho Allah di bulan Ramadhan tak sungguh-sungguh, sehingga yang didapatkan hanyalah lapar dan dahaga.
Tak sedikit pula yang sengaja membelanjakan uang untuk pemborosan.
Momentum Ramadhan dimanfaatkan untuk memborong aneka ragam makanan sebagai bahan berbuka puasa.
Porsi makan pun berlipat demi bisa berpuasa seharian penuh. Demikianlah kiranya golongan yang berpuasa tapu tidak mendapatkan apa-apa selain lapar dan dahaga.
Sejatinya Ramadhan menjadi bulan yang dapat meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan.
Tiada yang lebih mulia dari pada bulan suci Ramadhan. Maka sungguh sangat merugi bila kita termasuk orang yang menyia-nyiakan puasa Ramadhan.