khazanah

76 Hari Menuju Ramadhan: Ini Penjelasan Gus Baha Tentang Perkara Hutang, Wajib Baca Jika Kamu Berhutang!

Kamis, 5 Januari 2023 | 07:10 WIB
Menuju Ramadhan 2023: KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskan tentang perkara hutang (Foto : Wikipedia.)

Jadi cerita hutang seperti ini. Orang syahid saja hutangnya dihisab, apalagi yang tidak mati syahid. lanjut Gus Baha.

Menurut Gus Baha, Nabi pernah datang ke rumah salah satu sahabat kemudian bertanya: "Akana 'alaihi Dainun (apakah kamu punya hutang)?"

"Terus Nabi bilang: "Shollu 'ala Shohibikum (temanmu sholati). Nabi tidak bersedia mensholati, tetapi menyuruh sahabat untuk mensholatinya." Itulah kehebatan Rasulullah SAW," ujarnya.

Walhasil, ketika Nabi ingin pulang "Ada sahabat yang bilang: "Alayya Ya Rasulullah SAW Dirhamani (hutangnya saya yang melunasi)". Kemudian Nabi kembali lagi dan bersedia mensholatinya.

Tradisi kiyai-kiyai, supaya mayit terbebas dari beban hutang, diambil alih oleh yang masih hidup.

Masalahnya, orang miskin yang tidak bisa membayar hutang kemungkinan anaknya untuk melunasinya juga kecil. ujar Gus Baha.

Gus Baha menceritakan Seperti yang ada dalam Hadis Shahih. Ada orang kekasih Allah SWT, memiliki hutang banyak.

Lucu kan Wali kok banyak utang. Ya tidak apa-apa, dia kan Waliyullah (kekasih Alah SWT). Amalnya Wali kan banyak, Walaupun ditagih banyak orang tetap cukup. Tapi lama-lama kehabisan juga.

Kemudian Allah SWT menyampaikan ada satu Surga yang luar biasa. Saking mewahnya surga tersebut, orang-orang bertanya ini Surga untuk siapa?

Allah SWT menjawab: "Untuk orang yang membebaskan hutang". Semua pemberi hutang tersebut akhirnya mengikhlaskan utangnya kepada kekasih Allah SWT itu.

Dampaknya terlihat bahwa orang-orang zalim ikut masuk surga karena berkah memberi hutang dan mengikhlaskannya, kata Gus Baha.

Sebagai umat manusia, kita tidak pernah tahu apa yang menjadi kehendak dan keputusan Allah SWT.

Jika Allah SWT sudah menghendaki, Dain yang memberi hutang ini nantinya akan diganti surga. kata Gus Baha.

Intinya yang harus diperhatikan bahwa hutang sebaiknya tetap dibayar apalagi bagi yang mampu.

Jika tak mampu, keluarga atau orang terdekat bisa melunasinya, maka dari itu Islam mengajarkan kita untuk saling tolong menolong dan saling membantu melepaskan kesulitan saudara kita.

Halaman:

Tags

Terkini