76 Hari Menuju Ramadhan: Ini Penjelasan Gus Baha Tentang Perkara Hutang, Wajib Baca Jika Kamu Berhutang!

MANADONESIA.COM - Ramadhan 2023 tinggal 76 hari lagi, maka sebaiknya segerakan melunasi hutang sebagaimana penjelasan Gus Baha ini.

Gus Baha dalam tausiahnya menjelaskan tentang perkara hutang, sehingga bagi kamu yang berhutang wajib baca artikel ini hingga tuntas.

Menjelang Ramadhan 2023, sebaiknya hutang segera dibayarkan atau dilunasi. Gus Baha pun menjelaskan perkara tentang hutang ini.

Menurut Gus Baha, dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui masalah terkait dengan hutang atau terlilit masalah hutang.

Baca Juga: Jelang Ramadhan Tahun 2023, Kata Syekh Ali Jaber: Amalkan Amalan Dahsyat Ini, Semua Hajat Dikabulkan!

Tanpa kita sadari bahwa setiap orang tak luput dari masalah hutang piutang.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim yang lebih akrab disapa Gus Baha dalam sebuah kajian menyampakan solusi untuk orang yang banyak hutang agar terbebas dari jeratan hutang.

Dalam Islam, melunasi utang hukumnya wajib dan tidak dibolehkan menunda-nunda pembayarannya, Kata Gus Baha, apalagi saat memasuki bulan Ramadhan 2023, semua hutang wajib dilunasi.

Baca Juga: Menuju Ramadhan 1444 H Tahun 2023, Berikut Status Hukum Puasa Ramadhan bagi Umat Islam

Lalu, bagaimana dengan orang yang memiliki hutang tetapi tidak mampu melunasi hutang tersebut? simak penjelasan Gus Baha berikut.

Dilansir manadonesia dari kanal Youtube Kalam - Kajian, Pesan Gus Baha ini bisa menjadi solusi bagi mereka yang punya hutang banyak.

Gus Baha menjelaskan seperti pada Hadis Shahih, yang penting Anda menjadi kekasih Allah SWT dulu, atau jadi orang benar dulu.

"Hutang kamu kalau bisa sebaiknya dibayar. Namun kalau tidak bisa, ya biarkan saja, namanya gak bisa bayar. Kalau sampai menjual rumah, anak istri mau ke mana? kata Gus Baha.

Baca Juga: 77 Hari Menuju Ramadhan 2023: Inilah Orang yang Merugi di Bulan Ramadhan Kata Ustadz Adi Hidayat

"Caranya bagaimana? Kalau kamu saleh benaran, ini masyhur ya. Jadi yang tidak bisa diampuni Allah SWT itu "Dain" (hutang). Bahkan Rasulullah SAW tidak bersedia mensholati orang yang masih punya hutang," ujar Gus Baha.