Oleh karena itu, janganlah kita menyerah hanya karena mendapatkan penolakan sekali, dua kali, atau mungkin berkali-kali saat melamar pekerjaan.
Jangan pula berhenti berdoa dan menganggap Allah tidak adil, ketika usaha yang kita lakukan untuk mengumpulkan pundi-pundi rezeki belum membuahkan hasil.
Karena kata Ustadz Adi Hidayat, bisa saja saat itu Allah memang sengaja tengah mengakumulasikan hasil dari ikhtiar yang kita lakukan selama ini.
Bisa jadi ada hal hebat dan luar biasa yang tengah menanti kita, di penghujung perjalanan ikhtiar yang kita lakukan, demi mencari rezeki yang halal itu.
Oleh sebab itu, kata Ustadz Adi Hidayat, rezeki itu tidak akan datang dengan ‘berjalan kaki’ kepada kita yang hanya berdiam diri.
Rezeki hanya akan mendatangi mereka-mereka yang berusaha sekuat tenaga, menggunakan kekuatan fisik dan kemampuan otak mereka untuk bekerja.
Meskipun begitu, perlu untuk dicatat bahwa walaupun diri ini sangat ingin mendapatkan rezeki yang melimpah, jangan sampai kita menempuh cara negatif untuk memenuhinya.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, setiap umat Islam sah-sah saja menjadi orang yang berkelimpahan dalam hal rezeki atau harta kekayaan.
Tapi sebaiknya, apa yang diperoleh itu, diamalkan di jalan yang Allah ridhai, bukan justru digunakan untuk hal-hal yang tidak baik.
Selain ikhtiar atau usaha dengan cara bekerja, Ustadz Adi Hidayat menambahkan bahwa berdoa kepada Allah juga penting untuk dilakukan.
Sebab usaha atau ikhtiar yang tidak disertai dengan doa, seperti makan sayur tanpa garam.
Terbukti, banyak orang yang telah membanting tulang siang dan malam, namun hasil yang diperoleh masih jauh dari harapan.
Bukan karena usaha yang dilakukan kurang, melainkan lupa untuk memunajatkan doa kepada Maha Pemberi Rezeki, Allah azza wa jalla.