Contohnya, kata Ustadz Adi Hidayat, ketika ada teman mengatakan bahwa sebentar lagi acara maksiat yang sering ditontonnya akan segera tayang, langsung timbul perasaan tidak suka dalam hatinya.
Atau misalkan orang ini pernah terjebak dalam perbuatan riba, kemudian memilih taubat dan keluar dari jeratan tersebut, ketika diajak untuk kembali ke dosa tersebut, maka perasaan tidak suka pun muncul.
Tapi penolakan yang diberikan orang-orang yang telah bertaubat ini selalunya lembut dan dengan tutur kata yang baik.
3. Tidak Berputus Asa Terhadap Rahmat dari Allah
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Qur’an Surat Az-Zumar ayat 53 :
قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Artinya : “Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
“Kalau sudah taubat, yakinkan, insya Allah, Allah berikan rahmat-Nya,” kata Ustadz Adi Hidayat.
Lalu apa rahmat pertama yang diberikan Allah kepada mereka yang telah bertaubat?
Rahmat pertama yang dianugerahkan oleh Allah, kata Ustadz Adi Hidayat, adalah bertambahnya tingkat keshalihan orang tersebut.
Tadinya jarang shalat 5 waktu, setelah taubat malah makin bertambah rajin, bahkan berusaha untuk melakukan shalat sunnah.
Dulunya tidak pernah mengerjakan puasa Ramadhan, setelah bertaubat, puasa sunnah Senin-Kamis pun dia kejar.
Jika sebelumnya tidak pernah membaca Al-Qur’an, setelah taubat malah berubah ingin bisa menyelesaikan 1 juz dalam sehari.