Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam :
اَ يَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ، وَيَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ ، وَيَدَّهِنُ مِنْ دُهْنِهِ ، أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيبِ بَيْتِهِ ثُمَّ يَخْرُجُ ، فَلاَ يُفَرِّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ ، ثُمَّ يُصَلِّى مَا كُتِبَ لَهُ ، ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ الإِمَامُ ، إِلاَّ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الأُخْرَى
“Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak rambut atau minyak wangi kemudian berangkat ke masjid dan tidak memisahkan antara dua orang, lalu shalat sesuai dengan kemampuan dirinya, dan ketika imam memulai khutbah, ia diam dan mendengarkannya maka akan diampuni dosanya mulai Jum’at ini sampai Jum’at berikutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Dzikir Paling Afdal Dapat Mengangkat Derajat Manusia Setinggi-tingginya kata Ustadz Abdul Somad
2. Menggunting Kuku
Perkara menggunting kuku di hari Jumat, tentu sudah bukan menjadi hal asing di telinga umat Muslim.
Sebab, menggunting kuku di hari Jumat, merupakan salah satu dari amalan sunnah, yang paling umum dikerjakan.
Tentunya hal ini masih erat kaitannya dengan poin pertama, tentang mandi di pagi hari Jumat.
Memang amalan sunnah menggunting kuku di hari Jumat masih menjadi perdebatan kecil di antara para ulama, karena belum menemukan hadits shahihnya.
Kendati demikian, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sudah pernah menyebutkan tentang batas waktu seseorang untuk membiarkan kukunya sebelum dipotong.
Seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut ini :
وُقِّتَ لَنَا فِي قَصِّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمِ الْأَظْفَارِ وَنَتْفِ الْإِبِطِ وَحَلْقِ الْعَانَةِ أَنْ لَا نَتْرُكَ أَكْثَرَ مِنْ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
“Diberikan waktu bagi kami untuk mencukur kumis, bulu ketiak, memotong kuku, dan mencukur bulu kemaluan tidak lebih dari empat puluh hari.” (HR Muslim).
3. Memperbanyak Shalawat