MANADONESIA.COM - Gus Baha dalam kajiannya membahas tentang fenomena Hijrah, yang konotasinya mengikuti Sunnah Rasul dengan menjadi orang Arab.
Banyak dari kita yang berfikir mengikuti Sunnah Rasul berarti mengikuti semua yang di lakukan oleh Nabi.
Kita ketahui Rasulullah berasal dari tanah Arab, bukan berarti hal itu juga kita sebagai bukan orang Arab harus menyerupai.
Dilansir dari laman YouTube Ngaji Gus Baha, Jumat 3 Februari 2023, Gus Baha memberikan pemaparan tentang fenomena tersebut.
Gus Baha tambahnya setiap muslim dianjurkan untuk senantiasa mengikuti sunnah Rasul dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari hal-hal kecil seperti makan, minum, berpakaian, dan sebagainya.
Sebagai orang Arab, kebiasaan Rasulullah tentu dipengaruhi oleh kebiasaan atau tradisi yang berlaku di daerahnya.
Baca Juga: Menjelang Ramadhan Ketahuilah Hadist Palsu Puasa Rajab, Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Misalnya, kebiasaan memakan kurma, mengenakan gamis, mengendarai unta, dan semacamnya.
Lalu, bagaimana dengan seorang muslim, yang tinggal di daerah lain dengan kebiasaan dan tradisi yang berbeda dengan kebiasaan di Arab, untuk dapat mengikuti sunnah Rasul? Tanya Gus Baha.
Gus Baha mengutip penjelasan Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dalam kitab Manhaj as-Salaf fi Fahmi an-Nusus.
Menjelaskan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, Rasulullah melakukan kebiasaan sebagaimana yang beliau jumpai di sekitarnya. Penjelasan yang dikutip adalah ;
Kebiasaan (sunnah) Rasulullah adalah beliau makan, berpakaian, serta berkendara dengan apapun yang beliau jumpai di sekitarnya, yang berasal dari hal-hal yang tidak dilarang oleh Allah SWT.
“Lalu Sayyid al-Maliki bercerita, ’Siapapun yang makan makanan yang ia jumpai di daerahnya, maka dia mengikuti sunnah Rasul’,” jelas Gus Baha.