khazanah

Gus Baha: Fenomena Hijarah dan Mengikuti Sunnah Rasul Tidak Harus Menjadi Orang Arab

Jumat, 3 Februari 2023 | 16:50 WIB
Gus Baha dalam kajiannya membahas tentang fenomena Hijrah, yang konotasinya mengikuti Sunnah Rasul dengan menjadi orang Arab. (Foto : Internet)

Itu artinya, seorang muslim tetap dikatakan mengikuti sunnah Rasul ketika melakukan kebiasaan baik yang berlaku di daerahnya, sekalipun berbeda dengan kebiasaan yang berlaku di Arab.

Menurut Gus Baha penjelasan tersebut penting untuk diketahui.

Tujuannya adalah agar umat Islam yang tidak tinggal di Arab, khususnya di Indonesia, tidak perlu mengkhawatirkan pakaian yang dikenakan.

Meski mengenakan kemeja, sarung, atau peci, mereka tetap bisa berniat untuk mengikuti sunnah Rasul.

Sepanjang pakaian tersebut sesuai dengan ketentuan syari’at, ucap Gus Baha.

“Sehingga, jangan sampai umat Islam di Indonesia yang perilaku kesehariannya sudah baik, merasa jauh dari sunnah Rasulullah,” lanjut Gus Baha.

Islam diperuntukkan bagi seluruh manusia, bukan dikhususkan untuk orang Arab.

Sehingga, untuk hal-hal yang tidak menyangkut masalah akidah, umat Islam diberi kelonggaran untuk mengadopsi nilai-nilai yang ada di daerahnya.

Sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran agama, sebut Gus Baha.

“Karena Islam ini Kaffatan linnas. Makanya, yang ahli Nahwu itu Imam Sibawaih, padahal beliau orang Persia.

Imam Al-Ghazali juga bukan orang Arab, tapi ‘alim, Hujjatul Islam.

Karena Allah ingin memaklumatkan bahwa agama Islam Kaffatan linnas, bukan hanya milik orang Arab saja,” tegas Gus Baha.

Allah SWT menghendaki kemudahan bagi hamba-Nya dalam melakukan kebaikan.

Oleh karena itu, kita yang hanya sebagai hamba seharusnya tidak mempersulit saudara kita yang ingin melakukan kebaikan.***

Halaman:

Tags

Terkini