Rasulullah kemudian menunjuk Bilal untuk mengumandangkan adzan, alasannya karena ia memiliki suara yang merdu.
Lalu Bilal mengumandangkan adzan dan menjadi muadzin pertama dalam sejarah Islam.
Baca Juga: Benarkah Tidak Ada Imsak dalam Islam? Ini jawaban Ustadz Khalid Basalamah
Dalam beberapa hadist menyebut bahwa adzan pertama kali dilafalkan pada tahun pertama Hijriah.
Sejak saat itu adzan berfungsi sebagai penanda masuknya waktu sholat bagi kaum muslimin.
Dalam sejarahnya ternyata Rasulullah tidak pernah mengumandangkan adzan, hal tersebut dijelaskan para ulama fiqih.
Mereka menjelaskan tentang perihal keutamaan adzan atau menjadi imam sholat.
Rasulullah lebih memilih menjadi imam sholat dibandingkan melantunkan adzan.
Sebenarnya Rasulullah pernah mengumandangkan adzan di telinga cucunya yaitu Hasan dan Husein saat dilahirkan.
Ulama fiqih telah merumuskan Rasulullah tidak mengumandangkan adzan saat sholat semasa hidupnya.
Para ulama fiqih berpendapat "Jika Rasulullah SAW mengumandangkan azan, maka dikhawatirkan orang yang tidak langsung menjawab seruan Rasulullah SAW. Maksudnya, orang-orang tidak segera bergegas ke masjid untuk melaksanakan ibadah sholat,".
Akan terjadi hal berikut seperti yang sudah dijelaskan dalam Al-Quran: "Maka hendaklah orang -orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau opuler ditimpa azab yang pedih," QS. An Nur: 63.
Di dalam kitab Mawahibul Jalil dijelaskan ada empat alasan mengala Rasulullah SAW tidak melantunkan adzan.
1.Rasulullah SAW tidak melantunkan adzan saat masukya waktu sholat, karena jika Rasulullah SAW mengatakan "Hayya Alas Shalah" dan umat Islam tidak segera melaksanakan, maka mereka pun akan disiksa.
2.Rasulullah SAW tidak melantunkan adzan karena beliau adalah rasul. Maka tidak boleh bersaksi atas dirinya sendiri, yakni mengucapkan "Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah" sebagai salah satu lafaz dalam adzan.