MANADONESIA.COM – Siapa di sini yang nggak pernah ngerayaain Hari Valentine di tanggal 14 Februari?
Tanggal 14 Februari atau akrab kita kenal dengan Hari Valentine, kata Ustadz Abdul Somad, berasal dari kisah Santo Valentino.
Ustadz Abdul Somad menyebutkan, Santo dalam ajaran Kristen memiliki arti seseorang yang suci.
Dalam sejarahnya, Santo Valentino digambarkan sebagai seorang martir penyelamat pasangan yang sedang menjalin cinta dengan menikahkan mereka, kata Ustadz Abdul Somad.
Karena dulu di zaman Raja Claudius II, Roma, setiap pasangan tidak diizinkan untuk menikah, akibat perang yang melanda.
Mereka yang ketahuan menikah terancam akan dibunuh oleh Sang Raja, termasuk orang yang menikahkannya.
Di sinilah peran Santo Valentino ini terlihat, karena dia menjadi orang yang melanggar titah Raja, dan secara diam-diam membantu menikahkan setiap pasangan di masa itu.
Alhasil, kata Ustadz Abdul Somad, karena membantu para pasangan untuk menikah, Santo Valentino harus meregang nyawa di bawah sayatan pisau pancung.
“Lalu hari kematian itu dikenal dengan Hari Cinta,” jelas Ustadz Abdul Somad.
Dalam ceramah yang disampaikan UAS pada unggahan akun TikTok @masjidmaf, perayaan tersebut saat ini ternyata memiliki makna berbeda.
Baca Juga: Valentine Day? Ustadz Khalid Basalamah: Islam Juga Menyuruh Kita Untuk Berkasih Sayang kok!
Makin meningkatnya perkembangan zaman, justru menjadikan budaya asing semakin mudah untuk berbaur dengan penduduk lokal.