"Orang kafir yang meninggal di hari Jumat, tidak mungkin Allah ampuni dosa-dosanya, begitupun umat Islam, jika punya dosa syirik misalnya, kan tidak mungkin diampuni oleh Allah," kata Buya Yahya menjelaskan.
Menurut Buya Yahya, bahwa dosa yang sudah jelas tidak terampuni seperti syirik tidak akan terampuni meski ia meninggal di hari Jumat.
Baca Juga: Istri Mau Masuk Surga Tanpa Dihisab? Lakukan Ini pada Suami Kata Habib Rifky Alaydrus
Terdapat juga dalam beberapa riwayat, bahwa orang yang meninggal di hari Jumat, adalah tanda bahwa akan diampuni oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Lebih lanjut Buya Yahya menjelaskan, jika ada yang meninggal di hari Jumat, jangan berkata bahwa pasti orang itu diampuni oleh Allah.
Karena bisa jadi ada dosa-dosa yang menjadi penyebab tidak diampuni oleh Allah kata Buya Yahya.
Namun kata Buya Yahya, seperti halnya orang meninggal dalam keadaan menuntut ilmu, maka kita husnudzon bahwa dia meninggal dalam keadaan syahid.
Buya Yahya juga menjelaskan, kemuliaan orang yang meninggal di hari Jumat, maka kita harus huznudzon dia meninggal di hari mulia, maka akan diampuni dosa-dosanya.
Itulah penjelasan Buya Yahya tentang bagaiamana orang yang meninggal di hari Jumat.
Kesimpulannya, bahwa orang yang meninggal di hari Jumat, mendapat kemuliaan dari Allah, dan hanya Allah yang Maha Tahu segalanya.
Kita hanya bisa berprasangka baik atas apa yang menjadi ketetapan Allah kepada kita, semoga menambah ketakwaan. ***