Kata Mbah Moen Tentang Orang yang Suka Mengeluh Masalah Rezeki

photo author
- Senin, 7 November 2022 | 13:14 WIB
Kata Mbah Moen soal orang yang suka mengeluh masalah rezeki dari Allah (YouTube Ziip Production)
Kata Mbah Moen soal orang yang suka mengeluh masalah rezeki dari Allah (YouTube Ziip Production)

Kata beliau, setiap hamba sudah ditetapkan ukuran rezekinya di dunia, oleh sebab itu jangan merasa selalu tidak cukup.

“Kamu itu sudah dijatah, rezeki itu pasti ada,” tegas Mbah Moen.

Oleh karena itu, bahaya jika ada orang mukmin yang masih merasa kurang apa yang ia miliki, sebab tidak sempurna imannya.

Baca Juga: Dijamin Keluarga Lahap, Inilah Resep Tumis Kangkung ala Restoran Mudah dan Tetap Hijau

“Kalau ada orang mukmin kok rezekinya tidak ada, memang tidak sempurna imannya,” kata Mbah Moen.

Walhasil kata beliau, mukmin seperti ini tidak pernah merasa tenang hidupnya, selalu gelisah.

“Ini yang menyebabkan kepikiran (gelisah). Jadi sekarang banyak orang mukmin yang mengeluh, gimana ini kiyai, saya kok melarat terus,” lanjut kata Mbah Moen.

“Kamu itu mukmin atau tidak?” tanya beliau.

Hal itu menjadikan iman seorang mukmin menjadi tidak sempurna karena merasa tidak pernah cukup dengan rezeki yang ia dapatkan.

“Jadi orang mukmin itu diberi rezeki yang tidak usah dihitung. Itu tandanya orang mukmin (yang sempurna),” ujar beliau.

“Makanya kenapa Islam ditaruh di Mekkah mulai dari Madinah karena tidak ada rezeki di sana,” ungkap Mbah Moen.

Berbeda kata beliau kalau orang Indonesia, penuh dengan perhitungan dalam hal rezeki.

“Tidak ada yang tidak berkecukupan. Kalau ada orang yang Islam tidak berkecukupan, maka Islamnya kurang sempurna,” tegas Mbah Moen.

Jadi tidak hanya iman, merasa rezeki tidak cukup dan merasa selalu kurang membuat status keislaman seseorang dipertanyakan.

Demikian penjelasan mengenai orang yang selalu mempermasalahkan rezeki dari Allah dalam pandangan Mbah Moen.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enda Manggopa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X